Puisi
Kian petang sudah.
Kita
hanya dapat mengingat-ingat.
Oleh. Joni
Apero
Puisi: Sepenggal Kisah
Apero Fublic.- Semua orang
memiliki kenangan pada masa lalu. Masa-masa indah dan penuh cerita pada masa
itu. Kemudian menjadi kenangan yang indah di kemudian hari. Hati menjerit untuk
kembali, tuhan telah jauh perjalanan sekarang.
Kita seperti hanyut dan hilang dari kehidupan. Sebab kita semua memiliki jalan yang berbeda. Lalu perlahan tanpa kabar dan berita. Hingga suatu hari kita baru sadar kalau sudah tua. Masa itu, akan ada penggalan cerita dari kisah kita.
SEPENGGAL KISAH
Kian petang sudah.
Tampak
jua merah-merah jingga.
Diakhir
hari ini, kawan.
Remang
seakan membuat kabur pandangan.
Kita
pun sulit menerkah jalan.
Kemana
untuk pulang?.
Kemana
untuk pergi?.
Kita
hanya dapat mengingat-ingat.
Masa
itu, masa kebersamaan kita.
Menjadikan
kita seperti sekawanan jalan.
Kita
bersama, selamanya bersama.
Tawa-tawa
itu seperti retakan, yang pecah.
Kini
sudah petang.
Matahari
telah tenggelam.
Di
jalan kita berpisah, pulang.
Lalu
terlelap tidur yang panjang.
Di
waktu pagi, sendiri.
Di
jendelah kita menanti.
Jalan
hidup dan pilihan.
Telah
memisahkan kita.
Kini,
tinggal sepenggal kenangan.
Oleh. Joni
Apero
Editor.
Desti, S.Sos.
Tatafoto.
Dadang Saputra
Palembang,
1 Januari 2021.
Sumber foto: HDS. Lokasi foto di kawasan pariwisata Bukit Pendape, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
Buat semuanya bagi yang mau mempublikasikan karya tulis terutama karya puisi dapat mengirimkan ke email redaksi Apero Fublic fublicapero@gmail.com. Karya puisi harus asli penulis dan dilarang melanggar hak cipta orang lain. Serta tidak melanggar UU Republik Indonesia.
Sy. Apero
Fublic
Via
Puisi
Post a Comment