Budaya Daerah
1. Guci Bulan
2.Loyang Kuningan
3. Kendi Air
4.Kokoh
Kelapa
5.Kuali Besi
6.Bunang
7.Parut Besi
Unik: Kenangan Perabotan Rumah Tangga Jadul
Apero Fublic.- Perabotan rumah tangga adalah hal yang penting dan selalu diperbaharui teknologinya. Alat perabotan rumah tangga adalah teknologi yang pertama di kembangkan oleh manusia. Alat rumah tangga sejak masa purba masih dipakai oleh manusia sampai sekarang, adalah lumpang batu.
Kemudian lesung batu atau lesung kayu. Yang masih digunakan oleh masyarakat di pedesaan. Peninggalan arkeologi juga paling banyak ditemukan adalah sisa-sisa perabotan rumah tangga. Berikut ini beberapa perabotan rumah tangga yang sudah mulai jarang digunakan oleh masyarakat.
1. Guci Bulan
Guci bulan adalah salah satu jenis guci yang pada masa lalu sangat berharga dan berguna bagi masyarakat. Guci ini memiliki fungsi sebagai penyimpanan. Seperti penyimpanan uang logam, beras, makanan, makanan permentasi dan tentunya wadah air. Guci ada yang diproduksi oleh masyarakat lokal dan juga ekspor dari luar Nusantara. Guci juga memiliki berbagai bentuk, ukuran dan nama-nama sesuai penamaan masyarakat setempat.
2.Loyang Kuningan
Loyang yang terbuat dari kuningan ini, memiliki bobot yang berat dan tentunya tahan lama. Loyang kuningan memiliki bentuk bermacam-macam sesuai ukuran tertentu. Ada yang berbentuk persegi lima, segi empat, bundar dan bolong, dan bundar saja. Loyang pembuat kue zaman dulu ini tahan panas tungku api. Di setiap tempat loyang ini memiliki nama sesuai penamaan masyarakat setempat.
3. Kendi Air
Kendi air ini digunakan untuk kendi air minum. Selain itu, juga digunakan untuk syarat atau semacam anti yang bersifat ajaib (tahayul). Guci di isi air lalu digantung di kerangka atap paling atas (talambungan). Masyarakat percaya apabila digantungkan pada atas rumah akan menyebabkan rumah tangga mereka tenang dan tentram. Karena masyarakat dulu dan masyarakat sekarang masih memiliki pola pikir tahayul.
4.Kokoh
Kelapa
Kokoh kelapa ada juga yang menyebutnya kukur kelapa. Alat ini untuk mengeluarkan isi buah kelapa. Fungsinya sama seperti parut kelapa. Cara menggunakan; siapkan buah kelapa yang terbelah yang masih ada tempurungnya. Pekerja duduk di atas batang kokoh kelapa dengan posisi menghadap mata besi. Lalu kerukkan daging buah kelapa.
5.Kuali Besi
Kuali besi adalah kuali zaman dulu. Kuali ini tebal dan berat sekali. Kalau mau menggoreng dan memasak, sepuluh menit sebelumnya harap kuali dipanaskan terlebih dahulu. Karena kuali besi berbeda dengan kuali aluminium seperti yang kita gunakan sekarang, lebih cepat panas.
6.Bunang
Bunang adalah hasil kerajinan tangan untuk alat angkut dan wadah. Bunang sejenis keranjang pada umumnya. Hanya bentuknya persegi empat dan memanjang. Bunang untuk wadah biasanya dibuat ukuran besar setinggi satu setengah meter. Untuk angkut disesuaikan dengan kemampuan pemiliknya.
Bunang dibuat dari anayaman bambu, rotan dan diapit (kerangka pengeras) juga terbuat dari rotan yang utuh. Perhatikan apit atau kerangka pengeras dimana terdapat tali melingkar kecil. Itu dinamakan telinga, sedangkan apit bagian bawah dinamakan kaki. Bunang yang didokumentasikan anyamannya terbuat dari bambu.
7.Parut Besi
Parut besi juga salah satu parut yang digunakan oleh masyarakat zaman dulu. Berabad-abad parut ini membantu ibu-ibu memasak di dapur mereka. Parut sangat awet dan tahan lama.
8.Kanjang
Kanjang atau keranjang adalah jenis kerajinan tangan yang berfungsi untuk alat angkut. Dapat menggunakan punggung manusi, punggung kerbau atau sapi. Zaman sekarang dapat digunakan pada sepeda, dan sepeda motor. Kanjang digunakan masyarakat untuk mengangkut kayu bakar, dan benda-benda yang bentuk besar. Karena anyamannya bolong-bolong tidak dapat digunakan mengangkut padi atau jenis buah butir kecil.
Apabila ingin mengangkut yang butir kecil biasanya penduduk memasukkan yang akan diangkut ke dalam karung atau wadah sejenis. Coba perhatikan pada apit atau kerangka pengeras dari rotan. Pada telinga keranjang terdapat tali angkut. Tali itu dinamakan masyarakat dengan abuk. Abuk terbuat dari kulit kayu bernama terap (nama lokal).
9.Tangguk Udang
Tangguk adalah alat untuk menangkap ikan dan udang sarap. Udang sarap nama lokal jenis udang ukuran kecil yang terdapat banyak di dalam sungai-sungai di Sumatera. Penduduk menamakan udang sarap sebab jenis udang kecil itu selalu berada pada kumpulan sarap di dalam air, diantara gambut-gambut di perairan. Sarap istilah penyebutan sampah alam yang terdiri dari daun dan rerantingan kayu jatuh ke dalam sungai atau diatas permukaan tanah. Tangguk terbuat dari anyaman rotan.
Via
Budaya Daerah
Post a Comment