Mengenal Durian si Raja Buah
Durian memiliki nama ilmiah Durio Zibethinus. Durian adalah
tumbuhan yang berasal dari daerah tropis di Kawasan Asia Tenggara. Di beberapa tempat nama lain durian, seperti dian, taruntung dan lainnya.
Durian
dibagi ke dalam tiga jenis sekarang, dengan puluhan varian buah. Pertama durian
asli atau durian masyarakat. Durian ini tumbuh subur dan lingkar batang sebesar
drum minyak pertamina. Dengan tinggi mancapai tiga puluh meter diatas permukaan
tanah.
Durian
ini, banyak terdapat di pedesaan di pedalaman Sumatera dan Kalimantan. Durian
asli apabila di tanam baru berbuah apabila umur sepuluh sampai limabelas tahun.
Batang pohon durian terus tumbuh dan membesar. Umur durian akan lebih panjang
apabila disekitar tumbuh ada sungai atau sumer air. Buah durian ini juga
besar-besar.
Jenis
kedua adalah jenis durian yang tumbuh di dalam hutan. Masyarakat menyebutnya
durian rimba. Bentuk durinya panjang-panjang dan buah berbentuk bulat bola. Biji
kecil dan daging buah agak tipis. Cara membuka durian rimbah dengan memotong
dua pada bagian tengah buah.
Rasa
daging buah manis dan harum sama seperti durian pada umumnya. Batang dan daun
durian rimba hampir sama seperti durian biasa. Hanya saja durian ini mampu
tumbuh di hutan layakanya seperti pepohonan liar pada umumnya. Oleh sebab
itulah, masyarakat menamakannya durian rimba.
Jenis
ke tiga adalah durian budidaya atau jenis durian unggul. Pada umumnya ciri-ciri
durian budidaya sama halnya dengan durian biasa. Hanya masa berbuah yang
berbeda, lebih cepat. Durian unggul juga memiliki buah yang banyak. Namun,
apakah umur akan sama dan batang pohonnya sama tinggi dan besar dengan durian
asli, belum diketahui penulis.
Durian
termasuk buah-buahan tahunan. Berkembang biak dengan biji mungkin bisa dengan
vegetatif. Daging buah selain dimakan langsung, dapat juga di oleh menjadi
berbagai minuman segar, makanan ringan dan selai. Di pedalaman penduduk desa
mengolah buah durian menjadi lempuk. Makanan tradisional yang di asap
sampai kering.
Selain itu, buah durian juga diolah menjadi jenis asaman, dikenal dengan tempoyak atau jeruk dalam bahasa Melayu Sekayu. Jeruk dijadikan bumbu gulai, pais atau pepes, dan sambal. Buah durian yang masih muda juga sering di masak dengan cara di gulai. Hama buah durian adalah tupai, jenis ulat penggerek buah, dan busuk buah yang disebabkan phytophthora palmivora. Ada juga sejenis jamur yang menyerang buah.
Buah durian mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin c, kalium. Buah durian tergolong panas dan dapat menyebabkan sendawa seperti minum air bersoda. Jangan terlalu banyak mengkonsumsi durian karena dapat menyebabkan pusing. Batang pohon durian dapat diolah menjadi bahan bangunan atau perabotan rumah tangga.
Biji dari buah durian biasanya dimanfaatkan penduduk untuk pembibitan. Kemudian biji dapat diolah menjadi makanan ringan. Pada zaman dahulu nenek moyang kita mengawetkan biji durian dengan cara di salai. Biji durian yang disalai atau sudah kering suatu saat dapat dimasak dan dimakan (direbus). Biji durian salai dijadikan pengutan pangan masyarakat zaman dahulu. Sebab biji durian hampir sama dengan umbi-umbian. Biji durian juga dapat langsung direbus dan dimakan.
Pengertiak kata salai adalah, pengeringan dengan cara diletakkan diatas nyalah api atau diatas tungku api di dapur. Karena zaman dulu setiap rumah penduduk ada sebuah tempat peletakan sesuatu di atas tungku api yang terbuat dari bambu. Nama tempat yang dimaksud adalah papi. Kata pa dalam bahasa melayu menjelaskan tempat. Papi tempat diatas api. Untuk sesuatu yang kering diatas papi dinamakan, salai.
Post a Comment