Toraja: Mengenal Sastra Klasik Pasomba Tedong
Tujuan
dinyanyikannya lagu Pasomba Tedong semalaman untuk memuliakan dan mensucikan
terlebih dahulu hewan yang akan disembeli. Pada msyarakat Toraja pesta adat ini
dianggap sangat mulia dan suci. Pasomba Tedong pertama kali salin oleh orang Belanda
bernama Dr. M. Van Der Veen, dengan judul The Merok Feat of The Sa’dan
Toraja.
Pedoman
ejaan bahasa daerah diimbing oleh Balai Penelitian Bahasa di Ujung Pandang,
Sulawesi Selatan. Bagi kamu yang belum tahu Daerah Toraja. Toraja adalah nama tradisional
sebuah daerah di Sulawesi Selatan.
Sekarang (2021) daerah Toraja sudah terbentu dua Kabupaten yaitu Kabupaten Tana Toraja dan Kabupaten Toraja Utara. Masyarakat Toraja sebagian besar memeluk agama Kristen, kemudian agama Islam dan kepercayaan Aluk To Dolo. Berikut ini, cuplikan sastra lisan Pasomba Tedong.
Bahasa
Daerah Toraja.
1.Kurre
! Kurre ! Kurre !.
Kurre
sumangaqna te padang tuo baloq.
2.Mangkomo
nasampaq raraq mendeatanna.
Te
tomaqrapu tallang nabangunni banua.
3.Sabaq
parayanna te tana tumbo kulauq.
Napata
bulaan todolo kapuanganna.
Te
tomaqkaponan aoq umpateqdangi aqriri sanda patiqna.
4.Kurre
sumangaqna te takianan pia.
Sabaq
parayanna te selleran lotong ulu.
5.Kurre
sumangaqna te banua dilindo puang.
Sabaq
parayanna te paqkombong to Balanda.
6.Kurre
sumangaqna te banua dilindo puang.
Nanii
bendan bongana gauq.
Sabaq
parayanna te sondong dirupa deata.
Iananii
tannang samara bisara.
7.Kurre
sumangaqna te sarita tolamban.
Sabaq
parayanna te maaq tounnorong.
8.Kurre
sumangaqna te gayang ditarapangi.
Sabaq
parayanna te indoq simangkoro.
9.Kurre
sumangaqna te tonapa londongna.
Sabaq
parayanna te indoq simangkoro.
10.Dipanan
baraq dao banua unnarranni sangiananna.
Dipamammaq
doti langiq dao tananan sambaq ungkorok sangpaqduananna.
11.Kurre
sumangaqna te dedekan gandang.
Sabaq
parayanna te remangan karongian.
Terjemahan
ke dalam Bahasa Indonesia.
1.Syukur,
syukur, syukur.
Syukur
dan terima kasih dengan tanah yang sakti.
2.Telah
diurapi roh nenek moyangnya.
Dari
rumpun keluarga yang membangun rumah.
3.Sebab
berkat tanah yang luhur ini.
Hidayat
mulia dari roh nenek moyangnya.
Dari
rumpun yang mendirikan sempurna.
4.Syukur
dan terima kasih dalam timangan anak,
Sebab
berkat dalam pemberian manusia.
5.Syukur
dan terima kasih dengan jumlahnya uang,
Sebab
berkat dari buatan orang Belanda.
6.Syukur
dan terima kasih pada rumah yang suci ini,
Tempat
merintis budi yang baik,
Sebab
berkat rumah yang bermuka dewa,
Akan
dimulainya membangun bahasa mulia.
7.Syukur
dan terima kasih dengan kain penyeberangan.
Sebab
berkat pada bidangan orang terapung.
8.Syukur
dan terima kasih pada keris tempahan ajaib.
Sebab
berkat pada kalung panjang terurai.
9.Syukur
dan terima kasih dengan keris mujizat ini.
Sebab
berkat dari induk kelewang mulia.
10.Bersemayam mengerami sesamanya harta.
Beristirahat
di pelaminan menarik kekayaan.
11.Syukur
dan terima kasih dari ketukan gendang.
Sebab
berkat dari getaran bunyi-bunyian.
Buku
Sastra Lisan Toraja Pasomba Tedong terdiri dari 775 bait. Setiap bait ada yang
dua baris, tiga baris dan empat baris. Menggunakan bahasa Daerah Toraja.
Kemungkinan Pasomba Tedong ditulis oleh seorang misionaris Kristen. Karena
banyak menyebut dan memuji orang Belanda.
Buku Pasomba Tedong Sastra Lisan Toraja dialihaksakan oleh Drs. J.S. Sande. Diteritkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. Buku setebal 119 halaman, ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Toraja. Anda dapat menjumpai buku ini di perpustakaan milik Pemerintah baik di Daerah dan Perpustakaan Pusat Jakarta.
Oleh.
Tim Apero Fublic
Editor.
Desti, S.Sos.
Tatafoto.
Dadang Saputra.
Palembang,
7 Januari 2021.
Sumber:
J.S. Sande. Pasomba Tedong: Sastra Lisan Toraja. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, 1986.
Sy.
Apero Fublic
Post a Comment