COVID-19: Tidak Menyurutkan Semangat Tadarusan Bersama di Bulan Ramadhan.
Akan
tetapi, di bulan Ramadhan (1442) masih dalam kondisi pandemi COVID-19. Membuat
kegiatan ibadah di musholla atau masjid agak berbeda. Dimana masyarakat Desa
Tridadi mengharuskan warganya mematuhi 3 M (menjaga jarak, mencuci tangan dan
memakai masker). Kemudian menerapkan sistem rotasi atau bergantian untuk yang
akan beribadah di musholla. Sehingga sebagian dari jamaah tidak beribadah di
dalam masjid atau musholla.
Begitulah
kesepakatan yang diterapkan pada jamaah musholla Nurul Huda, Dusun III, Desa
Tridadi. Setelah shalat Tarawih dilanjutkan, kegiatan Tadarusan. Tadarusan itu
sendiri, yaitu sebuah kegiatan membaca Al-qur'an secara bergantian dan teman-teman
yang lainnya menyimak, biasanya menggunakan pengeras suara. Seiring penghujung
bulan Ramadhan, jamaah shalat tarawih mulai berkurang. Namun, kegiatan
tadarusan tetap berlanjut seperti biasa. Karena anggota tadarus selalu
konsisten melaksanakan kegiatannya. Tampak selalu semarak di musholla kecil
itu.
Tadarusan
di desa Tridadi dilakukan oleh anak-anak, ibu-ibu dan bapak-bapak yang diatur
sesuai waktunya. Tadarusan dilaksanakan pada waktu siang dan malam. Untuk malam
hari biasanya dari selesai shalat tarawih sampai pukul 22:00. Selanjtnya,
dimulai setelah shalat subuh sampai pukul 06:00 WIB. Sedangkan di sore hari dilaksanakan
setelah shalat ashar, sampai pukul 17:30 WIB.
Anak-anak yang sangat antusias untuk ikut tadarus. Sebab, selain mendapatkan pahala, kegiatan tadarusan juga dihidangkan makanan dan minuman oleh masyarakat yang diatur secara bergiliran memberikannya. Jadi, selalu ada makanan (malam), dan saat menjelang berbuka. Hal ini membuat anak-anak semakin antusias dan bergembira. Manfaatnya, anak-anak terus belajar dan semakin bagus lagi dalam membaca Alqur'an. Mereka pun dapat bersilahtuhrahmi dengan teman-temannya dalam kegiatan yang baik.
Oleh.
Eka Apriyani
Editor.
Selita, S.Sos.
Tatafoto.
Dadang Saputra.
OKU
Timur, 7 Mei 2021.
Mahasiswi
Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang, Fakultas Adab dan Humaniora,
Jurusan Ilmu Perpustakaan.
Sy. Apero Fublic
Post a Comment