Flora: Mengenal Tanaman Panamusang
Panamusang
termasuk golongan tumbuhan monokotil. Ciri khas duannya beraroma wangi
semerbak. Daun panjang menegak dan melengkung layaknya lembaran-lembaran.
Pangkal daun tersusun pada batangnya secara langsung, sebab panamusang tidak
berdahan.
Panamusang
atau pandan wangi berkembang biak dengan tunasnya. Tunas kecil-kecil
dipindahkan ke tempat lain dan ditanam. Daun panamusang berwarna hijau cerah
dan lembut halus, tidak berduri. Sehingga membedakannya dari daun pandan hutan
(bengkuang) dan umbai.
Umbai
berbeda dengan bengkuang dari bentuk daun, lebih kecil. Daun umbai dan
bengkuang agak keras dan berduri. Daun umbai dan bengkuang inilah yang sering
dijadikan masyarakat tikar, atau topi tradisional.
Panamusang
atau pandan wangi tumbuh subur di tanah-tanah lembab. Apabilah sudah besar
batang pohon ditopang akar tunggangnya. Panamusang biasanya ditanam masyarakat
di sekitar rumah, kebun dan tumbuh liar ditepi hutan atau pemukiman penduduk. Yang
dimanfaatkan dari panamusang adalah daunnya yang memiliki bauh wangi. Biasanya
daun digunakan sebagai pewangi makanan kue tradisional.
Diantaranya
daun panamusang dijadikan pewangi air minum, bungkus kue tradisional, pewarna alami
kue tradisonal, pembuatan aroma minyak rambut zaman dulu, pewangi memasak bubur
dan ikat makanan. Daun panamusang pada masa lalu menjadi sangat berguna bagi
masyarakat. Seiring waktu, penggunaan daun panamusang mulai ditinggalkan
masyarakat.
Oleh
sebab itu, mari kita lestarikan tanaman panamusang atau pandan wangi ini untuk
mendapatkan manfaat yang alami darinya sebagai pelengkap masakan kita. Karena
yang alami lebih baik dari yang tidak alami. Alami tidak akan memberikan efek
samping yaitu gangguan kesehatan sebab bersih dari zat-zat kimiah makanan
industri.
Untuk kesehatan dikutif dari Kontan menerangkan. Daun panamusang dapat digunakan untuk obat sakit kepala, insomnia dan rasa cemas. Rebus daun panamusang, lalu campurkan satu sendok makan madu pada air rebusan. Kemudian diminumkan pada penderita. Namun, jangan berlebihan sebab hal yang dijelaskan belum kami temukan sertifikasi kesehatan yang legal.
Oleh.
Asdi Merkah, S.Hum.
Editor.
Desti, S.Sos.
Tatafoto.
Dadang Saputra.
Palembang,
10 Mei 2021.
Sy. Apero Fublic
Post a Comment