Puisi
Lama:
Doa sang Gadis
Oleh.
Amalia Kamali Fatmah.
Lama: Doa sang Gadis
APERO FUBLIC.- PUISI.
Puisi ungkapan hati dan kejujuran itu akan terlihat oleh orang-orang yang
memperhatikan dan berpikir dengan baik. Aku menulis dimana hal yang tidak dapat
aku jawab dan tidak bisa dijelaskan oleh diriku dan orang lain.
Lama:
Doa sang Gadis
Hujan
di Bulan Mei.
Telah
mendung di langit.
Dengan
angin berhembus kencang.
Sedikit
kilat, ditemani guntur kecil.
Hati
pun gembira sudah.
Sebab
sudah berpuluh hari tak hujan.
Tengok
sumur sudah lah surut.
Katak
dan teman-temannya pun ramai.
Berdoa
meminta hujan siang dan malam.
Oh,
ku kira kita sahaja.
Yang
meminta hujan pada tuhan.
Sungguh
pemurah wahai Allah tuhan sekalian alam.
Doa
mahluknya terkabul jua.
Hujan
di bulan mei.
Hujan
pertama yang ditunggu.
Air
pun berlimpa-limpa.
Kata
tak lagi berdoa,
Hatiku
pun tak lagi meminta hujan.
Namun,
ada yang terasa kurang.
Dalam
harapan yang panjang.
Dimana
hampa dan gersang.
Itulah
hatiku wahai tuhan.
Dimana
doa-doa yang terus terpanjatkan.
Namun
belum datang yang meminang.
Hatiku
pun resah.
Adakah
jodoh,
Adakah
yang mau??
Hujan
di bulan Mei.
Akankah
ada cerita yang mengharukan.
Oleh.
Amalia Kamali Fatmah.
Editor.
Selita, S.Pd.
Tatafoto.
Dadang Saputra.
Palembang,
30 Mei 2021.
Catatan:
Buat sahabat-sahabat yang ingin mempublikasikan puisinya, kirim saja ke Apero
Fublic melalui email joni_apero@yahoo.com.
Sy. Apero Fublic.
Via
Puisi
Post a Comment