Mengenal Kelapa Sawit (Elaeis Oleifera-Elaeis Guineesis).
Pada
akhir abad ke-19 para ilmuan menemukan minyak kelapa sawit di makam abydos
yang diperkirakan dari masa 3000 tahun sebelum masehi. Abydos salah satu
istilah yang mengacu pada kawasan kebudayaan masa lalu, misalnya Mesir dan hellespont.
Sejarah minyak kelapa sawit tersebut kemungkinan dibawa oleh pedagang Arab ke
Mesir.
Pada
abad ke 20 kelapa sawit mulai menyebar secara luas di dunia serta dibudidayakan
sekalah industri, seperti di Indonesia dan Malaysia. Indonesia pun akhirnya
menjadi negara produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia, di ikuti oleh
Malaysia. Spesies kelapa sawit yang banyak dibudidayakan di Indonesia dan
Malaysia adalah spesies elaeis guineensis.
Sekarang
telah banyak usaha penyilangan antar spesies kelapa sawit untuk mendapatkan
jenis kelapa sawit terbaru dan unggul. Cina sekarang sudah mulai membudidayakan
kelapa sawit di negaranya. Kemungkinan Cina akan menjadi negara produsen minyak
sawit besar pada waktu-waktu mendatang. Mereka juga kemungkinan tidak lagi
inpor dari negara lain.
Kelapa
sawit termasuk tanaman monokotil yang berakar serabut. Yang berarti tumbuhan
berbunga. Kelapa sawit masuk dalam daftar genus elaeis dan dari ordo arecaceae.
Kelapa sawit memerlukan banyak cura hujan di sepanjang tahun. Kelapa sawit
dapat ditanam pada kawasan dataran rendah dan dataran tinggi.
Hama
kelapa sawit diantaranya ulat api dan ulat kantung yang menyerang daun.
Serangan hama ulat dapat menurunkan produksi buah. Selain itu, penyakit busuk
pangkal batang yang diakibatkan oleh cendawan yang nama ilmiahnya, ganoderma
boninense. Infeksi cendawan ini bertanda adanya bintik-bintik daunnya, dan
daun muda menguning. Hama dari hewan seperti babi hutan, rayap, tikus dan
kumbang.
Pemanfaatan buah kelapa sawit yang utama adalah untuk membuat minyak kelapa sawit (minyak sayur), dan jenis-jenis bahan bakar seperti biodiesel, sabun, mentega dan selai mentega, lipstik, selai coklat serta dapat mencega coklat mudah mencair, mi instan, shampo, detergen laundry, dan sebagainya.
Secara langsung buah kelapa sawit masyarakat konsumsi langsung dengan cara direbus. Kemudian batang pohon bagian atas diambil mudanya atau dinamakan oleh masyarakat Melayu di Sumatera Selatan dengan, umbut. Umbut kelapa sawit dijadikan sayur dan gulai santan kelapa atau ulam makan.
Kelapa
sawit memiliki ciri batang berserat keras bagian luar. Pada bagian dalam batang
lembut. Batang pohon terbentuk dari pertumbuhan pelepah. Pelepah awalnya bagian
pucuk pohon dan terus memanjang, lalu melengkung.
Pangkal
pelepah terdapat duri-duri tajam untuk menglindungi buahnya. Daun muncul disisi
kiri dan kanan pelepah. Daun memiliki lidi halus yang sekaligus sebagai tulang
daun. Bunga muncul dari sisi pelepah, lalu menjadi buah. Buah muda berwarna
coklat keputihan. Saat masak berwarna kuning cerah. Buah awal biasanya hanya
seberat antara 15 sampai 20 kilogram. Seiring waktu tandan buah akan terus
membesar bahkan ada yang mencapai lebih dari 50 kilogram.
Sekarang perkebunan kelapa sawit berkembang pesat di Indonesia. Baik perkebunan individu, kelompok tani dan perusahaan besar (PT). Budidaya kelapa sawit memang menguntungkan, sebab mudah di tanam dan tidak terlalu banyak perawatan. Tertarik membudidayakan kelapa sawit, tentu memerlukan pengetahuan semai bibit dan perawatan seperti pemupukan dan penanggulangan hama.
Oleh.
Medikal Rohim
Editor.
Desti, S.Sos.
Tatafoto.
Dadang Saputra.
Palembang,
29 Mei 2021.
Sy. Apero Fublic.
Post a Comment