Mengenal Lantemu (Curcuma Xanthorrhiza).
Lantemu
memiliki tinggi batang antara 20 sampai 50 senti meter dari permukaan tanah.
Batang pohon lantemu terbentuk dari pertumbuhan batang melalui kelopak pelepah
daunnya. Dimana sumbu daun muncul dari tengah kelopak daun. Berbentuk bulat memanjang
dari gulungan daun muda. Daun ini nantinya membuka dan membentang.
Daun
menegak ke atas yang ditopang pelepa daun. Tulang daun tunggal dengan urat-urat
daun halus menyebar ke kiri dan kanan. Akar menjulur tunggal muncul dari
pangkal batang. Bunga muncul dari samping kiri, tangkai berwarna putih, dengan
ujung merah. Pembibitan diambil dari ruas umbi dan tunas muda. Namun, lebih
sering dengan umbi agar mudah tumbuh.
Ekologi
lantemu atau temulawak dikawasan sedang dan tinggi. Tanaman ini tergolong mudah
tumbuh, seperti dapat tumbuh di bawah pepohonan. Selain itu, tumbuh subur di
ladang, perkebunan atau di pekarangan rumah. Dapat tumbuh dari 5-1.500 meter
dari atas permukaan laut.
Khasiat
lantemu diantaranya memperlancar kerja empedu, antidiare, meningkatkan daya
tahan tubuh, dan dapat mengobati ambeien. Kemudian dimanfaatkan masyarakat
untuk bumbu masak, ulam makan, dan ramuan obat tradisional.
Lantemu
juga sudah menjadi tanaman komoditas perdagangan dan industri. Dapat dengan
mudah ditemukan di pasar-pasar rakyat dan perkebunan. Pada bidang industri
lantemu juga dimanfaat untuk industri obat-obatan, seperti jamu, obat herbal,
sirup, farmasi dan lainnya. Tentu ini menjadi peluang usaha bagi kita semua.
Dengan
membudidayakan lantemu untuk memenuhi kebutuhan pasar, baik lokal dan
internasional. Karena seiring waktu keutuhan lantemu sebagai bahan baku obat
terus meningkat. Dimana masyarakat mulai meninggalkan obat-obat industri berkimiah.
Pada masyarakat Melayu, Sumatera Selatan, terdapat kuliner khas yang menggunakan lantemu, yaitu gulai pindang ganso. Gulai ini menggunakan banyak irisan lantemu. Proses gulai ini sederhana, dimana ikan dan bumbu digoreng terlebih dahulu. Kemudian baru dimasak pindang dengan bumbu lantemu.
Oleh.
Rika Julianti.
Editor.
Desti, S.Sos.
Tatafoto.
Dadang Saputra.
Banyuasin,
12 Mei 2021.
Sy. Apero Fublic.
Post a Comment