Jejak Asal Penyakit Jiwa “Gila Ngamurau” (Gila Cemburu)
Apabilah pengidap perempuan dia selalu mencurigai suaminya kalau-kalau telah berzinah dengan wanita diluar rumah. Pengidap wanita tidak berbahaya seperti pengidap laki-laki. Karena pengidap laki-laki memiliki potensi membunuh orang yang dia cemburui atau membunuh istrinya. Pengidap wanita bersifat selalu curiga dan mencari-cari alasan untuk marah.
Dua
Jejak Penyakit Jiwa Gila Ngamurau.
1.Keturunan
(Genoalogis)
Ada
beberapa penyakit yang menurun secara langsung, sulit dicegah. Misalnya seperti
penyakit atsma, buta warna, diabetes melitus, kebotakan, thalasemia, alergi,
albino, hemofilia. Dalam bidang kejiwaan ada penyakit ngamurau (kembuan).
Penyakit jiwa ngamurau ini belum terdeteksi secara ilmiah. Mungkin Anda tidak
menemukan tulisan selain di Apero Fublic. Genoalogis disini bukan bersifat
kebudayaan tapi pada sifat kejiwaan.
Penyakit
jiwa ngamurau adalah penyakit yang menurun atau bersifat genoalogis. Riwayat
dalam sebuah keluarga dapat ditelusuri dari pihak keluarga laki-lakinya.
Pertama telusuri dari buyut laki-laki, kakek, ayah dan dirinya. Apa bila dalam
keluarga tersebut terdapat keluarga yang mengidap penyakit ngamurau ini.
Kemungkinan keluarga yang lain juga mengidap juga. Namun berbeda tingkatan
kumatnya.
Namun mereka-mereka yang dalam jalur keturunan juga punya potensi dalam jiwa mereka untuk dihinggapi penyakit jiwa ini. Walau pada saat itu dia tidak begitu kumat. Pada masa-masa selanjutnya dapat menjadi kumat sampai tingkat tinggi. Tingkat kumat dimana dia dapat mencurigai siapa saja. Tingkat biasa dia hanya mencurigai beberapa orang saja. Misalnya keponakan dari pihak keluarga wanita atau kakak/adik ipar laki-laki. Pada tingkat yang lebih parah, dia mencurigai semua laki-laki termasuk saudara kandung atau anak kandung.
2.Akibat
Suka Memainkan Wanita
Seseorang
yang mengidap penyakit jiwa ngamurau karena disebabkan mempersamakan dirinya
yang memiliki buruknya pikirannya tentang wanita. Serta pikirannya yang selalu
ingin bercinta. Dia ingin menggauli semua wanita sebisa dia dapat.
Karena
dirinya sudah berpengalaman dalam merayu wanita-wanita. Dia pun mulai meremehkan
wanita. baginya wanita mahkluk bodoh yang dapat ditipu dan permainkan. Mudah
baginya untuk menzinahi wanita-wanita, memacari wanita, atau untuk mendaptkan seorang
wanita.
Bertolak
dari dirinya yang mempersamai laki-laki lain seperti dirinya tersebut. Membuat
dirinya selalu mencurigai siapa saja apa bilah adanya interaksi laki-laki dan
wanita. Misalnya istrinya terlibat perbincangan dengan seorang laki-laki, lalu
sedikit tertawa sebab ada kelucuan dalam berbincang.
Disinilah kemudian dia berpikir buruk juga curgia dari kejadian sedikit tersebut. Timbul rasa curiga mendalam dan cemburu buta. Takut kalau orang tersebut menjalin hubungan dengan istrinya lalu mereka berzinah. Sebagaimana dirinya yang suka mengganggu dan mempermainkan wanita.
Sebagai
Ilustrasi Cerita.
Sebut
saja namanya, Pak Budi. Bagi Anda yang masuk sekolah tahun 1990-an. Mungkin
tahu tentang pelajaran bahasa Indonesia yang menggunakan nama, Budi. Si Pak
Budi ini, seorang laki-laki beristri yang suka bermain wanita. Suka menggoda
wanita, berselingkuh, bahkan suka berbuat tidak senonoh dengan wanita lain.
Pak
Budi dimana saja suka menggoda wanita. Bahkan dia dipecat dari tempat dia bekerja
karena kasus mengganggu wanita. Selain itu, ternyata riwayat masa sebelum
menikah Pak Budi juga ternyata sudah sangat keterlaluan. Dia juga pernah
mengganggu keluarga kakanya. Sehingga kakaknya menceraikan istrinya.
Dari
dirinya yang begitu suka mengganggu wanita dan mempermainkan wanita inilah. Pak
Budi menilai laki-laki sama seperti dirinya. Begitu juga wanita begitu mudah
ditaklukkan dan dipermainkan pikirnya yang merendahkan wanita. Begitu juga dia
menilai istrinya sendiri, anak gadisnya, dan keluarga wanitanya. Pasti juga
mudah dipermainkan laki-laki layaknya wanita yang dia permainkan selama ini.
Dengan
demikian, dari pemikirannya timbul rasa curiga dan cemburu buta dan apa bilah
ada laki-laki yang berinteraksi dengan keluarga wanitanya, misalnya istrinya.
Marah dan benci akan dia alamatkan pada laki-laki yang dia nilai memiliki
kompeten (kaya, muda, tampan, ramah).
Seperti laki-laki yang pandai bicara, kaya, ramah atau tampan. Sejak itu, dia mulai dihantui rasa curiga dan cemburu buta. Lama semakin lama semakin menjadi-jadi. Sehingga timbul menjadi penyakit jiwa, yang dikenal masyarakat dengan gila ngamurau (gila cemburu). Walau tidak separah yang disebabkan berdasarkan keturunan.
Oleh.
Joni Apero
Editor.
Selita, S.Pd.
Tatafoto.
Dadang Saputra.
Palembang,
21 Juni 2021.
Sumber:
1. Berasal dari cerita warga-warga dimana pengamatan dan pengalaman mereka.
2.Hasil pengamatan dan observasi tersembunyi penulis. Apa bilah Anda tertarik
ingin melakukan studi dapat terjun ke masyarakat secara langsung. Penyakit jiwa
gila cemburu ini sulit di deteksi. Tapi dapat ditelusuri dari keluarga yang
terdekat dari pengidap.
Sy. Apero Fublic.
Post a Comment