Mengenal Pohon Buah Mbacang (Mangifera Foetida)
Mbacang
tumbuh dihutan-hutan tropis (Sumatera, Kalimantan, Malaysia) dan kemudian dibudidayakan
manusia. Di pedesaan embacang ditanam di talang-talang atau kebun buah-buahan
tradisional, di ladang, diperkebunan masyarakat, dan di sekitar tempat tinggal
mereka. Sebuah nama desa di Kecamatan Mesuji Raya, Kabupaten Ogan Komering Ilir
(OKI), Provinsi Sumatera Selatan menggunakan nama embacang, Desa Embacang. Nama
embacang sangat jelas diambil dari nama pohon buah mbacang.
Mbacang
terdeteksi dalam kalsifikasi ilmiah mangifera foetida, dari keluarga
anacardiaceae, genus mangifera. Batang pohon mbacang lurus dan bagian dedaunan
atas banyak bercabang. Ketinggian batang pohon mbacang dapat mencapai 28 sampai
35 meter dari atas permukaan tanah. Kulit batang pohon berwarna abu-coklat dan
tebal. Mbacang diperbanyak dengan biji atau pembibitan. Masuk dalam golongan
tumbuhan berkeping dua (dikotil).
Mbacang
berasal dari Sumatera, Kalimantan, Semenanjung Malaysia yang kemudian menyebar
ke penjuru Indonesia. Lalu menyebar juga ke kawasan Asia Tenggara terutama di Mianmar
dan Filipina. Pohon mbacang yang besar sering dijadikan masyarakat kayu olahan,
seperti papan dan lainnya. Seiring waktu mbacang juga buah-buahan yang terancam
keberadaanya. Sebab menyempitnya lahan perkebunan rakyat, tidak ditanam rakyat,
dan tidak ada pembudidayaan.
Buah
mbacang walau sudah masak tidak berubah menjadi kuning seperti buah sejenis,
mangga. Masak buah mbacang dikenali dari bauh yang harum, dan lembut saat
dipencet. Daging buah yang masak berwarna kuning seperti buah mangga masak.
Buah mbacang mentah biasanya penduduk jadikan rujak, sambal asam, manisan mbacang.
Buah yang masak selain dikonsumsi langsung juga dijadikan sambal asam. Nilai
gizi mbacang sama dengan nilai gizi buah-buahan lainnya. Seperti vitamin C,
kalori dan lainnya.
Nah, kalau kita bisa membudidayakan mangga mengapa kita tidak bisa membudidayakan mbacang. Jangan sampai buah mbacang punah dan tinggal kenangan. Mari kita tanam mbacang di sekitar pemukiman kita. Pohon mbacang yang besar dapat menghasilkan oksigen, meneduhkan, dan tentu kita dapat manfaat dari buahnya. Mbacang apabilah dilihat dari akar dan pohonnya yang kuat. Dapat dijadikan tanaman penguat sekitar tebing sungai, danau, lebung, dan bukit. Yuk, jadikan pohon embacang sebagai pohon penghijaun kita.
Oleh.
Ahmad Reni Efita
Editor.
Desti, S.Sos.
Tatafoto.
Dadang Saputra.
Palembang,
14 Juni 2021.
Sy. Apero Fublic
Post a Comment