Pandemi: Bukan Alasan Berhenti Berkarya
Virus ini dapat
dengan mudah menular melalui percikan dari cairan droplet atau hanya
menyentuh permukaan yang telah terkena percikan droplet dari orang yang
telah terinveksi Covid-19. Tanda-tanda terinveksi oleh virus ini seperti, mulai
dari gejala seperti flu, demam, batuk, sakit tenggorokan, sesak nafas, hilang
kemampuan mengecap rasa & mencium bau, atau bahkan ada yang tidak memiliki
gejala tertular.
Untuk dapat
meminimalis penularan Covid-19 secara cepat, pemerintah memberlakukan
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang tertulis jelas pada Peraturan
Pemeritah Nomor 21 Tahun 2020. Kebijakan
PSBB ini adalah seperti pembatasan kegiatan keagamaan maupun fasilitas umum
yang melibatkan banyak orang, perkantoran melakukan Work From Home (WFH) serta sekolah melakukan Pembelajaran dari
rumah secara Daring (Online).
Akibat PSBB ini,
banyak orang yang kehilangan mata pencaharian mereka sehari-hari. Namun
kehidupan harus terus berjalan walau dimasa sulit seperti saat ini. Bangkit
dari keterpurukan dan tidak menyerah, serta selalu berusaha dan berdoa
merupakan langkah yang bisa diambil dibalik adanya Covid-19 ini.
Inovasi dan
kreatifitas merupakan langkah pendorong yang harus ditumbuhkan dalam usaha
tetap produktif dimasa pandemi. Memanfaatkan barang bekas yang tersedia
disekitar juga dapat menjadi modal awalnya. Adapun beberapa barang-barang
disekitar mu yang bisa dengan mudah kamu jumpai diantaranya seperti kepingan CD
tak terpakai, kardus tak terpakai, atau bahkan ilalang dan rumput liar
sekalipun.
Berikut merupakan
tips sederhana untuk membuat ketiga contoh barang tidak terpakai tadi menjadi
barang yang dapat bernilai dan bisa menghasilkan rupiah. Yang pertama ialah kepingan
CD tidak terpakai.
Pasti dirumah,
kamu menemukan beberapa CD tidak terpakai yang bisa kamu manfaatkan. Kamu bisa
membuatnya menjadi kerajinan baru yang bernilai dengan cara melukisnya dengan
Cat lukis akrilik dan kamu kreasikan sesuai dengan kebutuhan dan keinginanmu.
Sebelum dilukis,
usahakan beri lapisan cat dasar berwarna putih agar cat terihat jelas, warna
nya terang dan tidak mudah luntur oleh lapisan CD yang licin. Kamu juga bisa
memberikan sentuhan akhir berupa vernish untuk mengkilatkan cat atau glitter
agar lukisanmu terlihat lebih bersinar. Hanya dengan modal sedikit, kamu bisa
membuat CD tidak terpakai dirumahmu lebih bernilai dan dijual sebagai karya
seni unik buatan tanganmu sendiri.
Yang kedua ialah
kardus tak terpakai. Dengan kardus ini, bisa kamu kreasikan menjadi
barang-barang bermanfaat yang bahkan bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah.
Adapun kardus tidak terpakai ini, bisa dikreasikan sebagai box hampers, rak
kosmetik, rak file dokumen, atau bahkan menjadi scrapbox atau scrapbook yang
cantik dan unik. Kamu hanya perlu mengkreasikan kardus sesuai kebutuhan dan
keinginan, dilengkapi berbagai macam aksesoris pelengkap seperti kertas kado
untuk membungkus, lem perekat, pita dan sebagainya.
Yang ketiga ialah
ilalang dan rumput liar. Kamu bisa menjumpai ini dihalaman sekitar tempat
tinggalmu. Ilalang dan rumput-rumput liar ini kemudian dibersihkan dan
dikeringkan sebelum dapat dijadikan sebagai isian buket kekinian atau Bouqet Dry Flower yang lagi trending saat ini. setelah ilalang
kering, kemudian dirangkai satu persatu sesuai keinginan , dan diberi tambahan
lapisan seperti kertas Cellophane, kertas
kain goni Burlap, kertas samson, kertas
tissue ataupun kertas Spunbond.
Isi buket nya bisa
kita tambahkan kreasi seperti foto polaroid, snacks atau uang untuk membuat
buket terlihat semakin menarik. Kemudian pada sentuhan akhir, buket diberikan
pita sesuai dengan keinginan. Ilalang atau rerumputan ini juga bisa dikreasian
dengan yang lain tidak hanya buket, seperti semisal untuk isian mahar atau
seserahan, properti foto, isian frame 2/3 dimensi, dan masih banyak lagi.
Untuk pemasaran
barang-barang ini sendiri, bisa memanfaatkan sosial media seperti Facebook, Instagram, Tiktok, Twitter,
Pinterest, Whatsapp, dan masih banyak lagi. dengan pemanfaataan sosial
media, jangkauan pemasaran bisa jauh lebih luas, praktis dan tidak membutuhkan
modal yang cukup besar.
Kunci nya terletak
pada kesabaran, konsistensi dan juga iklan yang menarik. Untuk iklan sendiri,
kita dapat menghemat budget dengan
membuat sendiri iklan bermodalkan hp dan aplikasi yang telah tersedia di Playstore. Produk kita tadi, kita
promosikan ke sosial media semenarik mungkin, agar dapat menarik perhatian
pembeli.
Setelah semua usaha dilakukan, kuncinya adalah terus berusaha dan konsisten, mau terus belajar dan berusaha, optimis dan tidak pantang menyerah agar segala yang kita lakukan dapat memberikan hasil yang memuaskan. Setelah ini, semoga muncul ide lain dan kreatifitas kalian agar terus berinovasi menghasilkan karya baru. Pandemi bukan alasan berhenti berkarya. Jadi teruslah berinovasi dan menghasilkan karya. Fighting!.
Oleh. Adel Dwi Putri Cahyani.
Editor. Selita,
S.Pd.
Tatafoto. Dadang
Saputra.
Palembang, 4 Juni
2021.
Mahasiswi Universitas
Islam Negeri Raden Fatah Palembang, Fakultas Adab dan Humaniorah, Jurusan Ilmu
Perpustakaan.
Sy. Apero Fublic.
[1]World Health Organization, Naming the coronavirus disease (covid-19)
and the virus that causes it, Geneva : World Health Organization; 2020 ,
https://www.who.int/emergencies/diseases/novelcoronavirus-2019/technical-guidance/naming-the-coronavirus-disease-(covid-2019)-and-the-virus-that-causes-it.
Post a Comment