Kabupaten Musi Banyuasin Terapkan PPKM Darurat Lokal.
Rapat
tersebut dipimpin langsung oleh Bupati Muba Dr H Dodi Reza Alex Noerdin Lic
Econ MBA, yang diikuti FKPD dan kepala perangkat daerah Muba, di Ruang Rapat
Serasan Sekate Sekretariat Daerah Muba, Senin (12/7/2021).
Berdasarkan
laporan Sekretaris Daerah Kabupaten Muba Drs H Apriyadi MSi terkait peningkatan
kasus Covid-19 di Kabupaten Muba, karena posisi Pemerintah pusat mengalami
peningkatan, kemudian Pemerintah pusat juga memberlakukan PPKM skala mikro di
Jawa dan Bali. Juga kenaikan dan lonjakan kasus ini berimbas kepada daerah
penyangga termasuk Sumatera Selatan dan Kabupaten Muba.
"Kami
melihat bahwa trend meningkatnya kasus Covid-19 di Muba tidak lepas dari
peningkatan yang signifikan Covid-19 di ibukota provinsi dan di kota-kota
penyangga. Seperti yang diketahui bahwa penetapan kota yang wajib menerapkan
PPKM di Sumatera Selatan adalah Palembang dan Lubuk Linggau. Muba berada di
pertengahan antara kedua kota ini dan Palembang adalah sumber dari semua
kegiatan di Sumsel sehingga dari mobilitas Palembang dan Linggau, Muba terkena
imbas, seperti yang kita lihat dibeberapa hari peningkatan kasus positif
Covid-19 di kabupaten kita cukup signifikan bahkan ada yang mencapai 50 orang
dalam sehari, Alhamdulillah dua hari belakangan ini agak menurun," ungkap
Apriyadi.
Lanjutnya
menyikapi hal tersebut bahwa Pemkab Muba sudah melakukan berbagai upaya,
diantaranya rapat koordinasi, dan terakhir rapat secara maraton di
kecamatan-kecamatan yang memang harus di berikan edukasi, pengekatan,
mengeluarkan instruksi kepada seluruh jajaran termasuk kepala desa agar
membantasi semua kegiatan-kegiatan masyarakat yang berpotensi menimbulkan
kerumunan, dan PPKM Mikro di tingkat RT, RW, dan Dusun makala ada warganya
terpapar Covid-19, kemudian mengikuti keputusan menteri dalam negeri yang
terbaru.
"Alhamdulillah
sudah dilakukan dibeberapa kecamatan misalnya Keluang dan Sekayu. Perlu kami
laporkan juga sementara kondisi RSUD di Kabupaten Muba, karena posisi
meningkatnya kasus sudah menambah ruang perawatan terhadap RSUD Sekayu, Bayung
Lencir, dan RSUD Sungai Lilin," imbuhnya.
Bupati
Muba Dr H Dodi Reza Alex Noerdin Lic Econ MBA, mengatakan lonjakan kasus
Covid-19 di Muba saat ini merupakan yang tertinggi selama masa pandemi, untuk
itu penanganannya harus berbeda dan diperketat lagi, dengan harapan lonjakan
tersebut bisa melandai.
"Oleh
karena itu kita minta kepada bapak ibu sekalian, kita sudah darurat, berlakukan
PPKM darurat lokal, ini statement saya selaku kepala daerah," tegasnya.
Dikatakannya,
mengenai seluruh ketentuan perkantoran dan aktifitas masyarakat harus mengikuti
ketentuan yang ada, dan kegiatan keluar daerah diminimalisir.
"Kami
minta yang tergabung dalam Satgas Covid-19 Kabupaten Muba, kita turun
sama-sama, bantu ini semua kita siapkan ini supaya berjalan mikro darurat lokal ini."
Kemudian
soal keterisian tempat tidur (BOR) di RSUD, ia menuturkan mengambil kebijakan
menambah tempat tidur dan RS darurat. Mengantisipasi ketersediaan itu OTG tidak
perlu dirawat namun harus dipastikan obat-obatannya cukup dan diberi bantuan
sosial bagi keluarga miskin yang terpapar, membuat layanan konsultasi melalui
handphone. Selain itu penambahan tenaga kesehatan dan alat-alat kesehatan
mengiringi penambahan BOR.
"Soal
vaksinasi, sasaran pertama kita minta vaksin lebih banyak lagi, kita perlu
penambahan vial, kalau vaksin sudah tersedia tinggal masyarakatnya kita ajak
untuk mengikuti vaksin, buat terobosan untuk itu, gandeng perusahaan,"
ujarnya.
Mengenai
Shalat Idul Adha yang jatuh pada tanggal 28 Juli mendatang, Bupati Dodi
menghimbau dapat dilakukan dirumah masing-masing karena Muba masih masuk zona
merah Covid-19, dan pembagian daging qurban dapat diantarkan kerumah penerima
manfaat.
Menurut
paparan Kepal Dinas Kesehatan Muba dr Azmi Dariusmansyah MARS jumlah kasus
terindikasi positif di Kabupaten Muba hingga saat ini berjumlah 1885 jiwa, 125
proses perawatan, 1664 sembuh, dan 96 meninggal. Dan jumlah positivity rate
16,57%, 5% lebih besar dari nasional.
"Untuk
ketersediaan tempat tidur di RSUD Sekayu, Bayung Lencir dan RSUD Sungai Lilin
tersedia 60-85%. Kemudian ketersediaan oksigen untuk pasien Covid-19 di tiga
RSUD tersebut total 265 tabung, setiap hari supplier mendistribusikan kebutuhan
oksigen ke RSUD kita. Pada saat kita dinyatakan zona merah, memang terjadi
peningkatan mulai tanggal 28 Juni, sampai 11 Juli, alhamdulillah kedepannya
terjadi penurunan dari berbagai upaya yang kita lakukan," tandasnya.
Wakil
Bupati Muba Beni Hernedi yang pada kesempatan itu mengikuti secara virtual,
selaku Ketua PMI Muba, telah mengajak perusahaan-perusahaan di Muba untuk
komitmen mengikuti vaksin gotong royong.
"Ada
lima sampai enam perusahaan yang telah bersedia untuk vaksin gotong royong,
kita turun bersama PMI akan tersambung ke penerima manfaat. Setidaknya kita
akan menyediakan 11.000 vaksin, terutama untuk perusahaan yang karyawannya
lebih banyak," ungkapnya.
Dalam
kesempatan yang sama Dandim 0401 Muba Letkol Arh Fariz Kurniawan SST MT
menyarankan agar sosialisasi vaksinasi kemasyakat lebih digalakkan lagi.
"Kita
juga meminta konfirmasi ke komando atas untuk mendapatkan lebih banyak vaksin
lagi. Selain itu kita sarankan untuk resepsi ditiadakan, untuk mencegah
kerumunan yang berpotensi menimbulkan kluster penularan Covid-19," kata
Fariz.
Turut hadir Sekda Muba Drs H Apriyadi MSi, Ketua DPRD Muba Sugondo, Kasi Pidum Kajari Muba Hendra, Ketua MUI Muba H Thamrin Nawawi, Kakankemenag, serta Para Kepala Perangkat Daerah terkait. (HS).
Editor.
Desti, S.Sos.
Tatafoto.
Dadang Saputra.
Palembang,
14 Juli 2021.
Sy. Apero Fublic.
Post a Comment