Biofuel Musi Banyuasin Wujudkan Energi Berkeadilan.
Dodi
Reza Narasumber Seminar Nasional Peranan Seluruh Elemen Bergotong Royong Menuju
Energi Berkeadilan.
APERO
FUBLIC.-
SEKAYU. Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) eksis sebagai daerah di Indonesia yang
menginisiasi Energi Baru Terbarukan (EBT). Kabupaten yang mengelola
kelapa sawit menjadi bensin ini terus menyedot perhatian banyak pihak.
Kali ini Bupati Dr H Dodi Reza Alex Noerdin Lic Econ MBA sebagai Ketua Bidang Energi Dan Sumber Daya Mineral (SDM) Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI), didapuk narasumber Seminar Nasional, “Peranan Seluruh Elemen Bergotong Royong Menuju Energi Berkeadilan di Masa Pandemi COVID-19” yang dilaksanakan secarabirtual, Senin (2/8/2021).
Bupati
Dodi menyampaikan, bahwa ketergantungan terhadap potensi energi fosil tidak
bisa menjamin keberlangsungan di masa mendatang, oleh karena itu EBT secara nasional sedang digencarkan untuk
mewujudkan percepatan kemandirian energi negeri.
"Peran
pemerintah daerah sesuai Undang-undang Nomor 23 Tahun 2016 Bidang Energi adalah
urusan pilihan dan hanya pemanfaatan panas bumi di wilayah. Yang menjadi mandat
pemerintah, area eksplorasi dan eksploitasi, perizinan dan tata ruang,
partisipasi di hulu dengan PI 10%. Dampak keterbatasan kewenangan, gerak
langkah yang terbatas dalam pengembangan program dan kegiatan, mempengaruhi
penyusunan Rencana Umum Energi Daerah (RUED), dan berkurangnya peran daerah
dalam capaian target terbarukan energi nasional," paparnya.
Dodi
yang juga Ketua Wakil Ketua Bidang Hubal dan Pengelolaan Migas Daerah
menyebutkan, Muba akan terus maksimal dalam realisasi EBT. Biofuel atau
pengolahan kelapa sawit menjadi bensin di Muba ini adalah bagian dari
komitmen mendorong energi baru terbarukan (EBT) berdasarkan potensi
daerah, dan Muba sudah melaksanakan ini sejak tiga tahun yang lalu.
Lanjut
Dodi, EBT ini merupakan isu seksi di dunia, terlebih berkaitan dengan
kedaulatan kelapa sawit di Indonesia serta menangkis serangan kelapa sawit
Indonesia yang diembargo negara luar.
Dikatakan
Dodi, sejak 2017 pihaknya telah merintis implementasi visi EBT yang dimulai
dengan program pilot project replanting atau peremajaan kelapa sawit. "Ini
program pertama di Indonesia yang diresmikan langsung oleh Presiden RI Joko
Widodo," terangnya.
Kemudian,
Dodi Reza yang juga Ketua Umum Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) Indonesia
ini berharap, EBT harus dimasukkan dalam proyek strategis nasional.
Kepala
daerah inovatif ini juga menjelaskan, peluang kolaborasi multipihak di EBT ini
sangat luas, termasuk misalnya kolaborasi dengan Dewan Energi Mahasiswa
Indonesia, untuk mengendorse bahwa banyak sekali potensi EBT di negeri ini yang
bisa diangkat, dan bisa menjadi inovasi-inovasi baru di setiap daerah dalam
EBT.
Lanjutnya,
bagaimana kewenangannya, bisa melalui BUMD dan kebijakan lainnya, sehingga
kedepan diharapkan setiap daerah menjadi champion masing-masing EBT sesuai
dengan kondisi daerah tersebut.
Ada local champion, dan bicara tentang kompetitif advantage setiap daerah berbeda, ada panas bumi yang besar seperti di Muara Enim karena dekat daerah pegunungan, champion nya energi panas bumi, kemudian di Muba karena banyaknya perkebunan yang di suport pemerintah sehingga menghasilkan EBT dari bensin sawit berupa biofuel, dan di Sulawesi potensi tenaga surya, sehingga setiap daerah punya local champion. Intinya seluruh kepala daerah yang tergabung dalam APKASI yang di daerah-daerahnya mempunyai potensi energi fosil maupun EBT berupaya supaya menjaga lingkungannya agar tidak terkontaminasi oleh kegiatan-kegiatan yang mengeksplor energi di daerah dan mengupayakan energi yang berkeadilan untuk negeri ini," pungkasnya.
Editor.
Desti, S.Sos.
Tatafoto.
Dadang Saputra.
Palembang,
2 Agustus 2021.
Sy. Apero Fublic
Post a Comment