Dongeng Tolaki: Asal Mula Peredaran Matahari dan Bulan
Oleh karena itulah, bulan berpikir bagaimana caranya agar matahari memakan anak-anaknya sendiri. Dapatlah ide, bagaimana bulan memperdaya matahari agar memakan anak-anaknya. Awalnya bulan mengajak matahari saling mencari kutu.
Sebelum menemui matahari, bulan mengurung anak-anaknya terlebih dahulu pada sebuah kurungan. Saat sedang berbincang-bincang akrab bulan pun menyempatkan berkata. “Matahari, kalau engkau setuju makanlah anak-anakmu. Aku sudah memakan semua anak-anakku, si bintang.” Ujar bulan pada matahari. Bulan menipu matahari dengan maksud agar keadaan alam tidak terlalu panas lagi dan semua makhluk dapat hidup dengan baik.
Mendengar kata-kata bulan yang sudah memakan semua anak-anaknya. Matahari berpikir dengan keras dan akhirnya dia setuju dan sependapat untuk memakan anak-anaknya juga. Sebab dia pikir akan beranak lagi dan tidak perlu khawatir. Dia mengikuti bulan karena sudah memakan anak-anaknya, pikir matahari. Matahari sejak saat itu mulai memakan anak-anaknya, sampai habis dan tidak tersisa satu pun lagi.
Setelah anak-anak matahari menghilang, alam berubah menjadi sejuk. Bulan melepas anak-anaknya para bintang-bintang dan menyebar di langit tinggi. Sehingga sampai sekarang bintang-bintang anak bulan memenuhi angkasa. Menyadari dirinya ditipu oleh bulan, matahari sangat marah dan sakit hati pada bulan.
Oleh karena itu, matahari marah dan akan memakan bulan juga. Bulan sudah menyadari akan kemarahan matahari, oleh sebab itulah dia sudah pergi jauh separuh dunia. Sementara matahari mengejar bulan terus menerus tanpa henti-henti. Bulan pun berlari tiada henti secepat larinya matahari.
Sehingga akhirnya, tempat dimana dilalui bulan akan menjadi malam dan tempat dilalui matahari menjadi siang atau terang. Itulah mengapa matahari dan bulan berlari berputar terus menerus sampai sekarang. Atau yang kita kenal sekarang dengan peredaran matahari dan bulan.
Anak-anak bulan para bintang-bintang selalu menjumpai bulan di malam hari agar terhindar dari matahari. Kadang matahari dapat menyusul bulan dan terjadi gerhana. Namun matahari belum dapat menangkap bulan walau mereka sudah berdekatan sebab cepatnya perputaran atau lari mereka.
Write: Tim Apero Fublic
Editor. Desti, S.Sos.
Tatagambar. Dadang Saputra.
Palembang, 14 April 2021.
Sumber: J.S. Sande, Dkk. Struktur Sastra Lisan Tolaki. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1986.
Sy. Apero Fublic
Post a Comment