Dongeng Tolaki: Pertandingan Rusa dan Kura-Kura.
“Biasa, saya mencari sedikit makanan untuk mengganjal perut saya.” Jawab kura-kura dengan lemah-lembut. Rusa, yang merasa dirinya lebih besar, lebih rupawan dan lebih terhormat dari kura-kura, timbul pikiran jahil dan ingin mempermainkan kura-kura. Rusa meremehkan kura-kura yang kecil dan berjalan merayap-rayap itu. Kemudian dia, menghardik dengan maksud menakut-nakuti kura-kura.
“Aku juga mencari makanan di sekitar sini, jangan banyak lagak dan mengganggu aku. Ini peringatanku, kau harus mengerti. Jauh-jauh dariku, kalau aku menginjakmu kau akan tertanam kedalam tanah dan mati.” Ujar rusa dengan nada tinggi dan tidak rama. Mendengar dan melihat rusa yang tidak bersahabat dan sombong itu, kura-kura ingin memberi pelajaran pada rusa.
“Wahai rusa, kalau kau memang hebat dan berani juga kuat, maukah kau bertanding denganku adu kekuatan betis.” Mendengar kata-kata kura-kura itu, rusa menjadi sangat panas dan marah. Dia begitu emosi sebab kura-kura kecil itu berani sekali menantang dirinya yang jauh lebih besar.
“Baiklah kura-kura, jika itu yang kau kehendaki silahkan kau menyerang aku lebih dahulu, sebab kalau aku yang lebih duluh kau akan mati dan tidak akan dapat membalas.” Ujar Rusa dengan nada meremehkan sekali.
“Lebih baik kau yang menyerang terlebih dahul.” Ujar Kura-Kura.
“Kau akan menyesal nanti, kura-kura.” Jawab rusa.
“Oh, tidak akan rusa.” Jawab rusa dengan lantang dan kuat.
“Baiklah, silakan pasang kuda-kuda kakimu dengan kuat-kuat.” Kata Rusa. Kura-Kura mulai memasang kuda-kuda dengan kuat-kuat, sementara rusa naik ke atas bukit yang tinggi. Rusa mengambil ancang-ancang yang jauh, kemudian dia berlari dengan kencang sekali. Lalu dia melompat dengan kekuatan penuh, sementara kakinya siap menghujam ke tubuh kura-kura. Tubuh rusa melayang turun dan kakinya menghujam tepat pada tubuh kura-kura itu. Tanpa ampun, tubuh kura-kura terbenam di dalam tanah dengan padat.
Sementara kura-kura melihat rusa yang akan menghujam tubunya. Kura-kura kemudian memasukkan kaki dan lehernya kedalam tempurungnya. Sehingga saat rusa menghantam punggung tempurungnya menjadi selamat dan tidak apa-apa, walau terbenam di dalam tanah yang cukup dalam. Melihat itu, rusa itu merasa yakin kalau si kura-kura pasti akan segerah mati. Oleh karena itu, rusa berpikir lebih baik dia pergi meninggalkan kura-kura yang terbenam di dalam tanah itu.
Satu minggu kemudian, kura-kura dengan bersusah payah dapat keluar dari dalam tanah. Dia berpikir akan segerah membalas rusa yang sombong itu. Melihat rusa itu yang tidak ada lagi, kura-kura menjadi marah. Dia kemudian berkelana mencari rusa itu, untuk membalas serangannya. Suatu ketika, berjumpalah dia dengan rusa itu. “Akalmu cukup cerdik, namun kau harus menerima pembalasan dariku sesuai perjanjian kita. Aku sudah berkelana seputar rimba ini, mencarimu. Sekarang perbaiki posisimu, dan bersiap menerima pembalasanku.” Ujar Kura-Kura.
Rusa yang tidak dapat mengelak lagi, mengiakan kata-kata kura-kura. Dia tersenyum saja, dan berpikir kalau serangan kura-kura yang lambat itu baginya mungkin hanya seperti digigit semut saja. Kura-kura berlari ke atas bukit yang tinggi. Kemudian dia berlari dengan kecepatan tinggi, lalu tubuhnya meluncur seperti piring terbang menuju rusa. Serangan kura-kura menyasar batang hidung rusa. Sisi kiri tempurung kura-kura menghantam kuat di hidung rusa itu.
Rusa merasakan sakit yang luar biasa, dan hidungnya mengeluarkan darah. Tubuh rusa sempoyongan dan oleh ke kiri dan kanan. Kura-kura mendarat dengan kuat di atas tanah, namun tidak mengapa sebab tempurungnya kuat melindungi tubuhnya. Rusa pun akhirnya berlari pergi membawa rasa sakit di kepalanya. Dia akhirnya sadar kalau telah menjadi makhluk sombong dan tidak akan meremehkan siapa pun lagi.
Rewrite: Tim Apero Fublic
Editor. Selita, S.Pd.
Tatafoto. Dadang Saputra.
Palembang, 17 April 2021.
Sy. Apero Fublic
Post a Comment