MUSI BANYUASIN: Inovasi Aspal Karet Muba Topang Stabilitas Ekonomi Daerah.
APERO
FUBLIC.-
MUSI BANYUASIN. Infrastruktur yang baik merupakan kunci dari aktifitas
perekonomian masyarakat agar tetap stabil. Keandalan infrastruktur ini menjadi
konsen utama Bupati Dr Dodi Reza Alex
Noerdin Lic Econ MBA dalam menjaga stabilitas perekonomian di Bumi Serasan Sekate.
Dodi Reza Alex menyampaikan jurusnya ini dalam kesempatan mengikuti Rapat
Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi 2021, bertema Mendorong
Peningkatan Peran UMKM Pangan Melalui Optimalisasi Digitalisasi untuk Mendukung
Pemulihan Ekonomi dan Stabilitas Harga Pangan."
Rabu
(25/8/2021) di Ruang Rapat Serasan Sekate. Kehadiran Dodi selaku kepala
daerah sangat penting sebagai bentuk
koordinasi pusat dan daerah dalam penanganan inflasi. Pengendalian inflasi di
Kabupaten Muba telah dilakukan dengan berbagai program seperti menyiapkan
infrastruktur jalan yang baik diseluruh pelosok Muba.
“Infrastruktur
yang baik dengan sendirinya akan memudahkan pendistribusian bahan kebutuhan
pokok sampai ke daerah-daerah pelosok. Dengan demikian tentu inflasi akan
terjaga,”ujarnya.
Adapun
Inovasi pembangunan infrastruktur yang telah dilakukan yakni diantaranya
pembangunan jalan menggunakan bahan campuran karet yang diserap dari kalangan
petani rakyat. Inovasi pembangunan jalan aspal karet ini mampu menyerap puluhan
ton karet. Ini sangat efektif mendongkrak daya jual-beli karet milik petani
rakyat. Kebijakan Pemkab Muba juga menyasar bidang distribusi dengan membangun
infrastruktur. "Kita juga lakukan inovasi agar produksi dan pasokan petani
bisa ditingkatkan," tuturnya.
Terkait
laju inflasi saat ini, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warijyo menyebut laju
inflasi domestik masih terkendali. Namun, tanbah dia, untuk 2022, ada risiko
tekanan inflasi yang patut diwaspadai.
"Sampai
Juli 2021, inflasi terjaga rendah di hampir seluruh daerah. Secara nasional,
inflasi 1,52% year-on-year," ulasnya.
Menurut
Perry, secara umum inflasi 2021 dan 2022 masih terjaga dalam kisaran target 3%
plus minus satu. Akan tetapi, Perry mengungkapkan ada risiko tekanan inflasi
untuk 2022.
"Resiko
kenaikan inflasi pada 2022 perlu diantisipasi sejalan dengan peningkatan
permintaan domestik dan kenaikan harga komoditas dunia," ucapnya.
Presiden
RI Joko Widodo, yang dalam arahannya
meminta masyarakat tetap
bersyukur meskipun masih ada berbagai tantangan yang harus dilewati. Baik dari
sisi perjuangan melawan COVID-19 maupun ketidakpastian perekonomian di dalam
negeri.
Ekonomi
Indonesia berhasil keluar dari resesi pada kuartal II-2021 dengan pertumbuhan
ekonomi sebesar 7%. Akan tetapi tantangan ke depan perlu diwaspadai agar
pemulihan ekonomi tetap berlanjut.
Dari
sisi inflasi Presiden Joko Widodo mengungkapkan, Indonesia terbilang rendah
dengan realisasi 1,5% hingga Juli. Sampai akhir tahun diperkirakan inflasi
terkendali pada level di bawah 3%.
"Inflasi
Indonesia memang masih rendah. Namun inflasi yang rendah itu tidak selamanya
baik. Angka inflasi di bawah target 2021 yaitu 3%. Tetapi kita juga tahu bahwa
inflasi yang rendah, juga bukan hal yang menggembirakan. Bisa saja ini mengindikasikan
turunnya daya beli masyarakat akibat pembatasan aktivitas dan
mobilitas,"Ungkapnya.
Oleh
karena itu, lanjut Jokowi, daya beli rakyat harus dijaga dan terus
ditingkatkan. Ini dilakukan dengan mendorong pertumbuhan ekonomi, terutama di
sisi permintaan.
Namun,
di tengah pandemi COVID-19 yang belum selesai, ada dilema yang harus dihadapi.
Ketika aktivitas dan mobilitas
masyarakat akan dibuka, maka akan ada risiko terjadinya peningkatan kasus
positif.
"Di kuartal ketiga 2021, kita tetap waspada. Tetap hati-hati mengatur keseimbangan antara kesehatan dan ekonomi, mengatur rem dan gas. Penyebaran COVID-19 harus bisa kita kendalikan dan masyarakat yang rentan harus kita lindungi," tandasnya. (HS).
Editor.
Selita, S.Pd.
Tatafoto.
Dadang Saputra.
Palembang,
25 Agustus 2021.
Sy.
Apero Fublic
Post a Comment