Pentingnya Pemahaman Literasi Keuangan Untuk Generasi Z Di Era Digital.
APERO FUBLIC.- Literasi keuangan adalah suatu rangkaian proses atau kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill) dan keyakinan (confidence) konsumen maupun masyarakat agar mereka mampu mengelola keuangan pribadi dengan lebih baik.
Literasi keuangan kini bukan lah sekadar tentang bagaimana cara berhemat, menabung, dan berinvestasi saja. Dengan demikian, masyarakat mendapatkan bekal edukasi yang memadai dan mencukupi untuk mengambil keputusan keuangan dengan lebih baik sesuai dengan kebutuhan finansial mereka sehingga mereka bisa memberikan manfaat yang lebih besar.
Dalam konteks literasi keuangan, pengetahuan (knowledge) mencakup pemahaman mengenai berbagai hal yang terkait dengan masalah keuangan seperti pengenalan mengenai lembaga jasa keuangan, apa saja produk dan jasa keuangan, fitur-fitur yang melekat pada produk dan jasa keuangan, manfaat dan risiko dari produk dan jasa keuangan, serta hak dan kewajiban sebagai konsumen pengguna jasa keuangan.
Selain itu, masyarakat juga perlu diberikan kemampuan dan keterampilan (skill) mendasar tentang cara menghitung bunga, hasil investasi, biaya dan risiko agar lebih memahami bahwa semua produk dan jasa keuangan bukan hanya semata-mata memberikan keuntungan saja, melainkan juga memiliki risiko dan biaya-biaya yang harus ditanggung oleh konsumen.
Lebih lanjut, pengetahuan dan keterampilan mengenai lembaga jasa keuangan serta produk dan jasa keuangan belumlah lengkap jika tidak disertai dengan keyakinan (confidence) bahwa uang yang disimpan atau dikelola di lembaga jasa keuangan dilakukan dengan baik dan benar sehingga masyarakat percaya bahwa uangnya tidak akan hilang.
Pengetahuan tentang konsep finansial teknologi (financial technology atau fintech) juga sangat esensial bagi semua orang. Potensi pasar fintech di Indonesia masih sangat besar peluangnya dan kini masih dalam tahap perkembangan.
Bicara tentang generasi Z ini merupakan generasi yang didefinisikan sebagai orang-orang yang lahir dalam rentang tahun kelahiran 1998 sampai 2010. Dimana generasi ini merupakan generasi peralihan Generasi Y dengan teknologi yang semakin berkembang dan mereka disebut juga i-generation, generasi net atau generasi internet.
Mereka hampir memiliki kesamaan dengan Generasi Y, tapi mereka mampu mengaplikasikan semua kegiatan dalam satu waktu seperti nge-tweet menggunakan ponsel, browsing dengan PC, dan mendengarkan musik menggunakan headset.
Apapun yang mereka lakukan itu kebanyakan berhubungan dengan dunia maya. Karena sejak kecil mereka sudah mengenal teknologi dan akrab dengan gadget canggih yang secara tidak langsung berpengaruh terhadap kepribadian mereka.
Generasi milenial yang sedang berada di masa produktif memang butuh literasi finansial. Namun, generasi Z pun tak kalah juga membutuhkannyaliterasi tersebut. Oleh karena itu, literasi finansial berkonsep modern penting sekali untuk mengedukasi generasi Z.
Berikut Ini Merupakan Point Penting Pemahaman Literasi Keuangan Untuk Kaum Generasi Z :
1.Belajar Untuk Mengelola Finansial Sejak Dini
Dahulu, generasi kita mungkin terbiasa diajari cara menabung sejak kecil. Namun, lain halnya dengan generasi Z kini . Faktanya, kita tak diharuskan punya banyak uang bila ingin mulai berinvestasi. Dengan uang jutaan rupiah pun kita bisa mengajukan diri sebagai investor melalui peer to peer lending.
Jadi, generasi Z memang sepatutnya belajar mengelola finansial sejak dini dengan cara yang serba kekinian. Namun sebagian tabungannya bisa dialokasikan untuk berinvestasi secara online. Nilai uang yang diinvestasikan akan lebih cepat bertambah dibandingkan menabung secara manual
2.Guna Untuk Terhindar dari Penipuan Berkedok Maraknya Berinvestasi
Penipuan berkedok investasi online memang semakin kini semakin marak. Namun, hal tersebut sebenarnya bisa diminimalkan jika kita punya pemahaman yang baik tentang konsep investasi. Generasi Z wajib mempelajari investasi online sedari dini. Karena pemahaman tersebut akan membantu generasi Z terhindar dari penipuan berkedok investasi.
Dimana ditahun-tahun yang akan mendatang, perkembangan fintech ini pasti semakin pesat. Sehingga generasi Z wajib mengimbanginya dengan literasi finansial yang memadai dengan teknologi yang ada saat ini dimulai dari gadget, e-book,e-jurnal dan bahan bacaan online lainnya.
3.Dapat Membantu Orang Tua yang Sedang Membutuhkan Dana
Karakteristik generasi Z yang lebih mahir untuk urusan teknologi menjadi harapan bagi para orang tua yang gaptek. Iya, para orang tua yang bekerja atau berbisnis di sektor informal kerap kesulitan mengajukan pinjaman uang ke bank. Padahal, masalah pinjaman tersebut bisa diselesaikan dengan memanfaatkan peer to peer lending. Para generasi Z secara tak langsung berkewajiban memberikan informasi kepada orang tua mengenai fintech dengan bahasa yang sederhana.
Karena edukasi terbaik memang harus dimulai dari ruang lingkup keluarga. Namun nyatanya, bukan cuma orang tua kok yang bertugas mengajari anak. Justru anak-anak yang lebih menguasai teknologi juga patut berbagi ilmu dengan orang tuanya.
4.Mempersiapkan Diri Untuk Memasuki Dunia Kerja
Sebagian generasi Z kini tak lagi bercita-cita menjadi dokter, guru, pilot, atau polisi. Banyak pekerjaan baru yang tak kalah menyenangkan yang sesuai dengan passion. Salah satunya tentu saja pekerjaan di ranah fintech. Geliat fintech di tanah air pasti membuka banyak kesempatan kerja bagi generasi Z di masa mendatang.
Beragam pekerjaan seperti data scientist, research analyst, dan Artificial Intelligence (AI) creator yang membutuhkan generasi Z yang muda, cerdas, selalu berinovasi serta kreatif . Mempelajari literasi finansial ini merupakan salah satu bekal penting untuk memasuki persaingan di saat dunia kerja nanti yang setiap tahun nya persaingan semakin ketat.
Literasi finansial rupanya memang sangat penting bagi generasi penerus di tanah air. Karena dengan adanya gerakan literasi keuangan ini bisa membuat kita lebih selektif lagi dalam perihal memilih produk atau investasi.
Apa yang akan kita jalankan dan kita pakai guna untuk menghindari dari maraknya penipuan yang sedang beraksi, yang mana target awalnya ialah orang orang yang masih awam pengetahuan mengenai literasi keuangan ini. Serta dengan adanya literasi keuangan, nantinya generasi Z ini mampu menentukan keputusan finansial terbaik serta memasuki masa produktif dengan bekal kemampuan finansial yang memadai.
Oleh : Sintia Delvianti
Editor. Selita, S.Pd.
Tatagambar: Dadang Saputra
Jambi, 21 April 2021.
Sy. Apero Fublic
Post a Comment