SYARCE: Kau Hanyalah Angin
Namun,
semua itu hanyalah kata-kata cair biasa saja. Dia hanya mengumbar kata-kata
saja tanpa perlu menepati dan tanpa perlu kebenaran apa yang dia katakan.
Sebagai contoh misalnya dia seorang pemuda yang pandai berkata-kata dengan
gadis-gadis. Rayuan dan bujukannya sunggu membuat gadis-gadis terlena sehingga
banyak yang jatuh cinta padanya. Namun setelah mereka dia dapati, kemudian dia
tinggalkan tanpa alasan dan tanpa pamit. Yang tersisa hanyalah rasa kecewa dan
luka berserta janji yang tinggal janji.
Contoh
kedua adalah seorang politisi atau seorang calon kepala desa, wakil rakyat,
calon bupati, calon gubernur, calon presiden. Calon-calon ini sangat pandai
berkata-kata dan berjanji-janji. Mereka tampak sangat alim dan baik pada masa
kampanye. Setelah mereka terpilih apa yang terjadi. Janji tinggal janji,
keramahan pun hilang. Bahkan dia kembali menjadi angin ribut yang membuat
bencana. Begitulah mereka, yang kembali dengan berkorupsi yang tentu itu adalah
bencana bagi masyarakat. Sebagai pelajaran kita semua, jangan mudah terlena dan
tidak perlu percaya janji-janji. Buktikan atau silakan mundur.
KAU
HANYALAH ANGIN
Betapa
rama dirimu.
Menyapa,
membelai saat berjumpa.
Memberi
sejuk dan kedamaian.
Bagi
hati yang merindukan.
Bagi
jiwa yang menanti.
Lena
jiwanya dalam buaianmu.
Harap
selalu berjumpa,
Harap
selalu bertemu.
Mengobati
rindu-rindu.
Namun,
Kau
hanyalah angin
Yang
datang dan pergi sesuka hati.
Tanpa
mengetuk, tanpa mengucap salam.
Kau
pergi tanpa meninggalkan jejak.
Tapi
meninggalkan rasa dan janji-janji.
Itulah
dirimu, Hanyalah angin.
Saat
kau sudah berjaya.
Kau
lupa diri,
Lalu
datang dengan keangkuhanmu.
Menjadi
badai dan angin ribut.
Mematakan
dahan dan ranting yang kau belai dulu.
Menggugurkan
daun-daun yang pernah kau lenakan.
Kau
hancurkan semua oleh terpaanmu.
Kau
hanyalah angin,
Begitulah
kiranya, hanya melenakan sewaktu.
begitulah
penipu.
Oleh.
Joni Apero
Editor.
Selita, S.Pd.
Tatafoto.
Dadang Saputra.
Palembang,
3 September 2021.
Catatan:
Syarce
adalah syair cerita dimana dalam penulisannya sama halnya dengan menulis puisi
atau syair pada umumnya. Yang membedakannya adalah syarce dilengkapi cerita
pendek yang menjelaskan makna dan maksud dari syair tersebut. Sebab, banyak
masyarakat awam bahasa sastra sehingga mereka tidak mengerti dari bait-bait
syair tersebut. Dengan penambahan sedikit cerita maka mereka akan sedikit
memahami apa maksud dan tujuan dari syair tersebut.
Buat sahabat semua bagi yang ingin mempublikasikan karya tulis dapat mengirimpakan tulisan ke Apero Fublic. Mari kita hidupkan kesastraan rakyat dan asah kreatifitas menulis kita. Sebab menulis awal dari cerdasnya seseorang dan terpelajarnya masyarakat.
Sy. Apero Fublic
Post a Comment