Sastra Moderen
1
Oleh: Herdoni Syafriansah.
PUISI: Nangkul
APERO FUBLIC.- Puisi berikut sangat erat dengan geografis dan sosial budaya masyarakat
Melayu di Musi Banyuasin. Dalam puisi selain menyelipkan pesan juga
menceritakan sosial masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Jelas sekali kalau
penyair terinspirasi dari lingkungan sekitarnya.
Nangkul
1
Berdiri
tenang di batang sungai musi.
Himpit
di paha pangkal buluh panjang.
Masukan
joran tangkul dibentangkan.
Jatuhkan
pelan ke alir air pasang.
Tuan
puan ini bukan sembarang jeratan.
Ini
jeratan ikan mudik di tepian.
2
Berenang
anak jangan lepas pandang.
Kelokan
sirip anak lawan arus kencang.
Hati
hati anak perangkap datang.
Berjuang
sayang jangan hilang juang.
Demi
air mata yang menunggu.
Menunggu
peluk ibu kepadamu.
3
Hati
hati sayang doa ibu menyertai.
Di
lubuk kayuara ibu setia menanti.
Ini
langit kita bersama.
Ini
sungai kita semua.
Sembunyi
sayang susur bawah batang.
Berkelok
diri bila perangkap datang.
Sedikit
lagi sayang kelam membayang.
Dan
mereka kelak akan pulang.
Berenanglah
sampai lewat terang.
Menghilanglah
dalam gelap malam.
Bersama
ayah, ibu harap engkau datang.
Tenang
sayang, ibu rela menjadi bintang.
Penuntun
matamu untuk pulang.
4
Ayo
ibu untal lagi tangkulnya.
Lama
nian tak makan pempek,
dan
tekwan.
Ayo
ibu lempar jaring tangkulnya.
Lama
tak bersua pais jeruk.
dan
ikan panggang bungkus.
Ayo
ibu lempar lagi.
Lempar
lagi ibu.
Ini
hanya setahun sekali.
5
Tuhan
tersenyum,
di
Arsinya.
Oleh: Herdoni Syafriansah.
Kayuara,
Januari 2018
Editor. Totong Mahipal. Catatan: Buat sahabat semua kirimkan karya tulis kamu ke Apero Fublic. Ingat, jangan copy paste atau plagiat. Saya juga mengucapkan terimakasih atas publikasi puisi saya. Jaya selalu Apero Fublic.
Sy. Apero Fublic
Via
Sastra Moderen
Post a Comment