Kurang Optimalnya Pembelajaran Jarak Jauh.
APERO FUBLIC.- Perpustakaan Elektronik atau Elektronic Liblary (e-Liblary) sebetulnya sudah berkembang sejak lama yakni sejak keberadaan teknologi informasi berkembang melalui perangkat seperti micro film, audio tape, dan perangkat multimedia sejenis. Kemudian seiring dengan terus berkembangnya teknologi informasi komunikasi dan media perangkat teknologi komunikasi, terutama komputer dengan jaringan local (LAN) dan internet. Dengan demikian contents perpustakaan elektronik mudah diakses dengan mudah.
Pandemi covid 19 melanda dunia
termasuk indonesia,selama 2 Tahun masih belum bisa diperkirakan kapan
berakhirnya berdampak luar biasa,mengubah dan membatasi pola aktivitas manusia
mulai dari wisata juga termasuk perpustakaan.hal ini yang mengakibatkan
pembelajaran dikampus terhenti karena menyebarnya virus covid ini.
Pembelajaran dilakukan secara digital
atau daring dilaksanakan mulai maret 2020 proses pembelajaran dilakukan melalui
teknologi digital dengan menggunakan berbabagai jenis informasi digital dan
media yang mendukung pembelajaran jarak jauh.Pembelajaran jarak jauh yang
dilakukan tenaga pendidik lewat media online seperti tenaga pendidik lewat
media online seperti WhatsApp, Google Meet, Gogle Form dan jenis lainnya. Namun
demikian sistem ini perlu desain dan teknik pembelajaran yang khusus agar dapat
diterapkan. Evaluasi kebijakan perlu dilakukan untuk mengevaluasi sistem
pembelajaran jarak jauh yang selama ini
dilaksanakan di sekolah pada semua jenjang pendidikan.
Namun pembelajaran yang dilakukan jarah jauh belum begitu optimal sebab mahasiswa terkendala dengan koneksi internet yang kurang memadai dan efektif yang diterapkan oleh kampus dan terkendala membuka aplikasi zoom untuk belajar karena sinyalnya kurang bagus.
Oleh. Lara Merta.
Editor. Melly.
Tatafoto. Ahmad Reni
Efita.
Palembang, 19
Januari 2022.
Mahasiswi Universitas Islam
Negeri Raden Fatah Palembang, Fakultas Adab dan Humaniora, Jurusan Ilmu
Perpustakaan.
Sy. Apero Fublic
Post a Comment