Mengenal Pahlawan Nasional: Sultan Syarif Kasim II
Beliau
naik tahta pada usia 16 tahun setelah ayahnya wafat tahun 1908. Karena dia
masih terlalu muda serta sedang mengikuti pendidikan di Batavia (Jakarta). Maka
dia dinobatkan menjadi sultan pada 13 Maret 1915 pada umur 21 tahun. Setelah
dinobatkan menjadi Sultan. Dalam kepemimpinannya Kesultanan Siak menjadi
penentang Belanda. Beliau menentang atas klaim Belanda kalau Ratu Belanda
adalah pemimpin tertinggi para Sultan atau Raja di Hindia Belanda.
Karena
dia seorang yang berpendidikan menyadari sekali kalau pentingnya pendidikan
untuk sebuah kemajuan masyarakat. Dengan pendidikanlah akan membuka pemikiran
yang maju dan terdepan bagi suatu bangsa. Karena itu, beliau mendirikan
sekolah-sekolah dan memberikan beasiswa bagi putra-putri siak yang berprestasi
untuk melanjutkan pendidikan ke Medan atau ke Batavia (Jakarta).
Karena
pemikiran yang maju dan tinggi Sultan Syarif Kasim II mendukung kemerdekaan
Republik Indonesia. Tidak lama setelah Proklamasi Kemerdekaan beliau menyatakan
kalau Kesultanan Siak bagian dari Republik Indonesia. Untuk mendukung
Pemerintahan Indonesia yang masih baru beliau menyumbangkan uang sebanyak 13
juta gulden pemerintah. Selain itu, beliau juga berperan memberikan kesadaran
pada sultan-sultan di Sumatera Timur untuk turut memihak Republik Indonesia.
Secara langsung Sultan Syarif Kasim bertolak langsung ke Yogyakarta
mengutarakan ikrar bergabung dengan Republik Indonesia.
Sultan Syarif Kasim II wafat pada 23 April 1968 di Pekanbaru. Karena jasa-jasa beliau pada rakyat, bangsa dan negara serta bentuk dukungannya pada Pemerintah saat kemerdekaan. Maka beliau ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional dengan Keputusan Presiden No. 109/TK/1998 pada 6 November 1998.
Rewrite. Tim
Apero Fublic
Editor.
Rama Saputra.
Palembang,
27 Mei 2022.
Sy. Apero Fublic
Post a Comment