Motivasi Berprestasi Dalam Pembelajaran
Dengan memiliki motivasi berprestasi maka akan munculkesadaran bahwa
dorongan untuk selalu mencapai kesuksesan (perilaku produktif dan selalu
memperhatikan kualitas) dapat menjadi sikap dan perilaku permanen pada diri
individu. Motivasi berprestasi akan dapat mendobrak ketahanan individu dalam menghadapi tantangan hidup sehingga mencapai kesuksesan.
Motivasi berprestasi adalah daya dorong yang terdapat dalam diri seseorang
sehingga orang tersebut berusaha untuk melakukan sesuatu tindakan/kegiatan
dengan baik dan berhasil dengan predikat unggul (excellent); dorongan tersebut dapat berasal dari
dalam dirinya atau berasal dari luar dirinya.
Inilah tantangan sebagai tenaga pendidik sekarang untuk memotivasi siswa
agar mempunyai motivasi berprestasi. Memotivasi orang
lain bukan sekadar mendorong atau bahkan memerintahkan seseorang melakukan
sesuatu, melainkan sebuah seni yang melibatkan berbagai kemampuan dalam
mengenali dan mengelola emosi diri sendiri dan orang lain. Paling tidak kita
harus tahu bahwa seseorang melakukan sesuatu karena didorong oleh motivasinya.
Ada tiga jenis tingkatan motivasi seseorang yaitu:
1.Motivasi pertama adalah motivasi yang didasarkan atas ketakutan (fear motivation).
Dia melakukan sesuatu karena takut jika tidak maka sesuatu yang buruk akan
terjadi, misalnya orang patuh pada bos karena takut dipecat, anak belajar karena diancam tidak diberi uang saku
2.Motivasi kedua adalah karena ingin mencapai sesuatu (achievement
motivation). Motivasi ini jauh lebih baik dari motivasi yang pertama, karena
sudah ada tujuan di dalamnya. Seseorang mau melakukan sesuatu karena dia ingin mencapai
suatu sasaran atau prestasi tertentu.
3.Sedangkan motivasi yang ketiga adalah motivasi yang didorong oleh
kekuatan dari dalam (inner motivation), yaitu karena didasarkan oleh misi atau
tujuan hidupnya. Seseorang yang telah menemukan misi hidupnya bekerja
berdasarkan nilai (values) yang diyakininya. Nilai-nilai itu bisa berupa rasa
kasih (love) pada sesama atau ingin memiliki makna dalam menjalani hidupnya.
Orang yang memiliki motivasi seperti ini biasanya memiliki visi yang jauh ke
depan. Baginya bekerja bukan sekadar untuk memperoleh sesuatu (uang, harga
diri, kebanggaan, prestasi) tetapi adalah proses belajar dan proses yang harus
dilaluinya untuk mencapai misi hidupnya. (Mc Clelland).
Menurut Mc Clelland (1953) mengungkapkan bahwa terdapat faktor-faktor yang
mempengaruhi motivasi berprestasi, meliputi:
a. Faktor Individual
Dalam hal ini, faktor individual yang dimaksud adalah faktor intelegensi dan faktor penilaian individu tentang
dirinya. Intelegens merupakan kecakapan yang bersifat potensial yang dimiliki
seseorang dan merupakan salah satu unsur penting dalam proses pemecahan masalah
yang dilakukan individu. Apabila individu mempunyai taraf intelegensi diatas
rata-rata maka kemungkinan motivasi berprestasinya tinggi dan apabila individu
mempunyai taraf intelegensi di bawah ratarata maka kemungkinan taraf motivasi
berprestasinya rendah. Taraf kecerdasan (intelegensi) yang dimiliki individu
juga akan turut menentukan atau mempengaruhi prestasi yang dicapainya. Faktor
lainnya adalah penilaian individu mengenai dirinya sendiri.
b. Faktor Lingkungan
Maksud dari faktor lingkungan disini adalah segala sesuatu yang berada
diluar diri individu, yang turut mempengaruhi motivasi berprestasinya.
Faktor lingkungan ini dibagi menjadi 3, yaitu :
1).Lingkungan Keluarga
2).Lingkungan Sosial
3).Lingkungan Akademik
Lingkungan akademik menyangkut sejauh mana sebuah institusi pendidikan dapat memenuhi kebutuhan individu sebagai siswa berprestasi di sekolahnya, meliputi fasilitas yang disediakan, hubungan antara siswa dan guru, dan hubungan antar siswa sendiri.
Oleh. JJ Okshie
Editor. Totong Mahipal
Palembang, 30 Juni 2022.
Mahasiswa Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang, Fakultas Adab dan Humaniora, Jurusan Ilmu
Perpustakaan.
Sy. Apero Fublic
Post a Comment