Mengenal Pohon Balolok
Pohon
balolok memiliki ketinggian rata-rata mencapai 25 meter dari permukaan tanah. Pohon
balolok termasuk tumbuhan yang dilindungi undang-undang. Pohon yang sangat
banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Masuk kategori pohon yang menyediakan
kebutuhan manusia dan pangan. Misalnya, pelepah pohon besar dengan lidi daun
besar-besar. Sehingga penduduk menggunakan untuk membuat sapu lidi yang kuat.
Adanya
sejenis serabut hitam yang dinamakan ijuk, yang digunakan untuk sapu, untuk
atap dan pembersih air. Buah balolok yang mentah tua dapat dijadikan makanan
lezat, dikenal dengan kolang-kaling. Kolang-kaling menjadi menu nomor dua
setelah buah kurma saat bulan ramadhan umat Muslim di Asia Tenggara. Di pasaran
akan bermunculan penjual kolang-kaling sebagaimana buah kurma.
Pada
zaman dahulu orang-orang sering mengolah pohon balolok untuk diambil sagunya.
Sagu tidak jauh berbeda dengan sagu pohon sagu pada umumnya. Begitu juga saat
pengelolaannya dalam proses membuat sagu pohon balolok. Selanjutnya penyadapan
tandan muda buah balolok dapat menghasilkan air nira. Air nira diproses dan
diolah menjadi air manis kental, yang disebut masyarakat Sumatera Selatan dengan
manes kabung. Dinamakan manes kabung, karena cairan olahan air nira kental mirip dengan madu
lebah. Madu lebah dalam bahasa daerah Sumatera Selatan disebut manes. Manes kabung dijadikan makanan, untuk pelezat makan umbi-umbian dan pemanis kue dan minuman.
Pelepah
daun enau dapat diambil uratnya yang berupa benang. Dapat dijadikan tali
pancing, tali jerat unggas, dan benang. Di daerah batak serat pelepah enau
dijadikan senar tali gitar batak. Ijuk dapat juga dijadikan tali dengan cara di
pulas. Pulas istilah memintal sesuatu sejenis tali dengan dua bagian, lalu
dipilin dengan tangan sehingga menyatu dan menjadi kuat. Pada zaman dahulu tali
dari ijuk sangat berguna untuk tali kapal laut karena tahan dengan air laut.
Begitulah
pohon balolok atau pohon enau yang sangat dekat dengan kehidupan masyarakat
zaman dahulu. Pohon yang berkembang biak dengan biji ini, tumbuh liar di dalam
hutan tropis dan kadang ditanam manusia di sekitar tempat tinggal.
Pohon
Balolok atau pohon aren tumbuh subur di Asia Tenggara sampai ke kawasan India
Timur. Menurut penelitian pohon balolok menyebar dari India ke kawasan Asia
Tenggara. Banyak hewan yang menyukai buah balolok seperti musang, tupai dan
babi hutan. Saat orang-orang Cina berdatangan ke Pulau Bangka mereka sering
memasang jebakan di bawah pohon balolok untuk menangkap babi hutan. Yang sangat
menyukai buah balolok yang berjatuhan dari atas pohon.
Bagi anda yang tertarik menanam atau berkebun balolok. Anda sebaiknya mengambil buah aren yang sudah matang. Buah yang dijadikan bibit haruslah buah yang besar dan sudah terlepas dari cangkang buang. Kemudian letakkan buah pada wadah yang baik dan diletakkan ditempat yang sejuk.
Biarkan kulit buah membusuk. Kemudian pisahkan biji buah balolok yang akan dijadikan bibit. Gunakan pasir dan dicampur serbuk gergaji untuk menyemaikan. Lalu, tempatkan semai pada media tanam misalnya folibek. Setelah biji tumbuh dan berdaun baru ditanam pada lahan.
Disusun: Tim
Apero Fublic.
Editor.
Totong Mahipal
Tatagambar:
Dadang Saputra.
Sy. Apero Fublic
Post a Comment