Pelestarian Aksara Ulu: Melalui Pelatihan dan Penerapannya Pada Sandang.
Mulai dari pelatihan, penelitian,
pelestarian melalui kaos, papan nama, (name tag), gantungan kunci, serta
sosialisasi publikasi, baik secara offline ataupun online. PAU Sumsel juga
selalu berkolaborasi dan bekerjasama dengan pihak manapun baik lembaga sosial,
lembaga budaya, komunitas, lembaga pemerintah untuk melestarikan aksara ulu
Sumsel, sehingga dengan kerjasama dan kolaborasi akan mudah aksara ulu Sumsel
berkembang dengan pesat di daerah Sumatera Selatan.
Salah satunya pada tahun 2022, PAU
Sumsel mengembangkan program pelatihan dan pelestarian aksara ulu Sumsel pada
sandang, melalui program pemerintah yaitu Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbud RI) Direktorat Jendral
Kebudayaan dengan program Fasilitasi Bidang Kebudayaan (FBK).
Bulan September 2022, PAU Sumsel telah
menggelar kegiatan pelatihan Aksara Ulu Sumatera Selatan dan Penerapannya pada
Sandang (pembuatan batik ulu berbahan alami). Pelatihan ini dilaksanakan di
kota Palembang, kabupaten Muara Enim tepatnya di Kecamatan Lawang Kidul desa
Darmo, dan kabupaten Ogan Komering Ulu Timur tepatnya di Kecamatan Cempaka desa
Campang Tiga Ilir. Pelatihan ini menghadirkan narasumber ahli aksara ulu Sumsel
yaitu Drs. Ahmad Rapani Igama. M. Si, dan DR. Wahyu Rizky Andhifani. S.S. M.M,
kemudian pengrajin sandang berbahan alami Anggi Fitrilia, serta praktisi Naskah
Melayu Muhammad Daud M.A.
Sedangkan Nuzulur Ramadhona Ketua
Perkumpulan Pecinta Aksara Ulu Sumatera Selatan menjelaskan bahwa kegiatan
pelatihan aksara ulu dan penerapannya pada sandang merupakan wujud dari
keseriusan kami dari PAU Sumsel untuk mengembangkan dan melestarikan Aksara Ulu
Sumsel.
Oleh: Vixkri Mubaroq, S.Hum
(Sekertaris
PAU Sumatera Selatan).
Editor. Arip
Muhtiar, S.Hum
Tatagambar:
Dadang Saputra.
Sy. Apero Fublic
Post a Comment