PENGARUH SIKAP ASERTIF TERHADAP KEPUASAN PEMUSTAKA
Perpustakaan bukan hanya ada disekolah melainkan
di lingkungan yang memiliki masyarakat yang membutuhkan sumber informasi
jenis-jenis perpustakaan sendiri seperti perpustakaan internasional, perpustakaan
nasonal, perpustakaan umum dan keliling, perpustakaan swasta, perpustakaan
khusus, perpustakaan sekolah, perpustakaan perguruan tinggi.
Keberhasilan sebuah perpustakaan dalam mewujudkan visi
dan misi perpustakaan tidak hanya diukur dari fasilitas saja melainkan diukur
juga dari pelayanan yang dilakukan oleh pustakawan terhadap pemustaka. seorang pustakawan harus bisa memiliki keterampilan komunikasi
yang baik, agar dapat memberikan rasa kepuasan profesional dalam melayani serta
meningkatkan citra profesi pustakawan dan perpustakaan tersebut, hal tersebut
di bentuk agar memudahkan pustakawan untuk menjalin hubungan rasa percaya baik
kepada pemustakanya.
Suatu komunikasi dapat dikatakan
berjalan efektif, jika seorang pustakawan yang bersangkutan mampu menampilkan
tingkah laku asertif. Perilaku asertif ialah keterampilan sosial dalam
menjalin hubungan antara individu dengan mengemukakan perasaan atau ide-ide
tanpa menyinggung perasaan orang lain. Perilaku asertif yang dimiliki pustakawan sangat dikaitkan dengan perasaan
pemustaka, karena seorang pustakawan yang bekerja di perpustakaan akan lebih
sering berkomunikasi dengan pemustaka.
Tujuan perpustakaan
yaitu untuk memberikan pelayanan yang baik demi menuju terciptanya kepuasan bagi pemustaka. yang dimaksud dengan
kepuasan pemustaka ialah suatu ekspresi senang yang muncul dari suatu ekspetasi
yang dipikirkan sebelumnya oleh seseorang. Pelayanan pada
perpustakaan dikatakan asertif ketika perpustakaan tersebut telah berhasil
menciptakan pelayanan yang bersifat harmonis baik antara pustakawan dan
pemustaka, di mana masing-masing pihak dapat saling memahami dan menghargai
sehingga lebih memudahkan untuk memecahkan suatu permasalahan.
Kutipan: “ Luang kan waktu mu 5 sampai 10 menit saja untuk berkunjung keperpustakaan untuk membaca buku agar ilmumu tidak tumpul, karena percuma memiliki ilmu tapi tidak pernah diasah lambat laun ilmu itu akan hilang”.
Oleh: Lusi Oktaviani
Mahasiswi Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang. Fakultas Adab dan Humaniora. Jurusan Ilmu Perpustakaan.
Sy. Apero Fublic
Post a Comment