Penerbitan Majalah Kaghas Edisi Pertama Agustus 2023
Sebelah hilir disebut
dengan Karas meliputi wilayah Musi ilir dan tengah. Pohon kaghas sama halnya
dengan pohon gaharu yang tumbuh liar di tengah hutan-hutan pedalaman. Kulit
pohon ini selain digunakan untuk media tulis juga di gunakan untuk membuat tali
(abok).
Kulit pohon kaghas
diolah lalu di pulas (pilin) sesuai ukuran. Ukuran lebar dibuat untuk tali
penggendong jenis keranjang dan galas. Kulit pohon karas dimanfaatkan untuk
dinding pondok dan masa perkembangan peradaban dapat diolah menjadi pakaian
seperti baju atau celana.
Aksara yang digunakan
adalah aksara ulu atau aksara kaganga. Selain kulit pohon kaghas media tulis lain
adalah bambu. Bambu berupa bila-bila bambu yang dinamakan gelumpai dan bambu
bulat disebut bumbung bambu. Kemudian ada jenis tanduk dan rotan, kulit hewan
dan batu.
Informasi yang ditulis
adalah tentang politik masa lalu. Masalah batas marga, pengakatan seorang
depati atau pesirah. Masalah agama misalnya pengajaran rukun Islam. Tentang sastra
yang memuat cerita-cerita dan mantra. Masalah sosial masyarakat seperti warisan
dan batas-batas tanah. Bentuk kaghas masa lalu berupa lembar memanjang, gulungan, lipatan, lembaran dan susunan bertumpuk. Sehingga digolongkan kelompok tulisan tradisonal yang menyerupai buku, majalah, tabloid atau buletin masa sekarang.
Majalah Kaghas yang
diterbitkan oleh PT Media Apero Fublic merupakan ide pelanjutan tradisi tulis
masyarakat masa lalu tersebut. Kolom yang dipakai adalah, Gelumpai, Kaghas,
Rotan dan Tanduk. Sebagai cerminan dari media tulis masa lalu. Isu yang
diangkat juga seputar Sumatera Selatan. Meliputi isu politik, sosial
masyarakat, lingkungan hidup, sejarah, budaya, kesusastraan, pertanian, HAM,
ekonomi dan lainnya.
Sistem penulisan bersifat
informasi akan menggunakan disiplin tulis yang baik. Melalui tahapan, sumber
masalah (sekunder dan primer), observasi, verifikasi, pengolahan data, rujukan
(literasi, wawancara, dan dokumentasi). Selain itu, standar penulisan artikel bersifat
jurnalistik berpedoman pada 5 W dan kaidah tulis yang diakui. Kemudian
artikel-artikel umum yang berasal dari kontributor.
Majalah Kaghas terbit cetak, dengan durasi bulanan. Ukuran majalah umum lebar 21 cm dan tinggi 29 cm. Ketebalan tidak baku, menyesuaikan produksi. Untuk edisi pertama terdiri; caver, redaksi, daftar isi dan 38 halaman isi, satu halaman caver belakang. Untuk harga satuan majalah kaghas edisi pertama 75 ribu rupiah.
Majalah Kaghas masa lalu yang menggunakan media tulis kulit pohon kaghas. Hasil tulisan masyarakat masa lalu di Sumatera Selatan. Ada juga ilustrasi-ilustrasi dan motif-motif hiasan.
Post a Comment