Puisi
Aku akan pergi,
itu pasti.
Kuambung harum
mawar.
Meski aku harus
pergi bersama malaikat.
Oleh. Soni Farid
Maulana.
Soni Farid Maulana: Puisi Malam Braga
APERO FUBLIC.- Puisi
lama atau puisi kenangan sangat mudah dikenali. Saat kita membaca bagaimana
kata-katanya penuh dengan perumpamaan. Sehingga menuntut kebijaksanaan dan kecerdasan
yang tinggi. Seperti puisi berikut ini yang berjudul malam Braga.
Puisi berikut membangkitkan kita dengan zaman-zaman lalu dimana para penyair kita berusaha menceritakan zamannya. Namun semua itu tetap misteri bagi kita orang yang awam sastra. Tapi dapat memberikan inspirasi untuk tetap bercerita tentang zaman melalui sastra.
MALAM BRAGA
Aku akan pergi,
itu pasti.
Meninggalkan
kabut dan cuaca yang kelam.
Bersama malaikat
berwajah segar.
Bersama cinta
yang tumbuh ramah di dada.
Kuambung harum
mawar.
Yang semerbak
dari kedalaman kalbumu.
Dalam keheningan
Braga.
Dalam
kesendirianku. Aku kenangkan.
Semua itu.
Meski aku harus
pergi bersama malaikat.
Berwajah segar.
Bersama cinta.
Yang tumbuh
rumah di dada.
1989.
Oleh. Soni Farid
Maulana.
Rewrite. Apero
Fublic.
Fotografer.
Dadang Saputra.
Sumber:
Soni Farid Maulana. Matahari Berkabut. Bandung: Pustaka, 1989. H. 13. Buat sahabat dimana saja, kalau ingin mempublikasikan karya puisi, cerpen, feature, dan tulisan lainnya dapat menghubungi redaksi melalui fublicapero@gmail.com.
Sy. Apero Fublic
Via
Puisi
Post a Comment