Puisi
Pinggiran.
Pinggiran.
Keadilan.
Lihat kami.
Oleh: Wahyu Ria Mukti
PUISI: Insan Yang Terpinggirkan
Insan Yang Terpinggirkan
Pinggiran.
Kata seribu makna.
Kata yang berbicara deskriminasi dan
akses yang tidak setara.
Hidup diluar arus utama.
Jiwa yang dilahirkan untuk bebas dan
merdeka.
Tapi terpuruk dalam tempurung
kemalangan yang nyata.
Pinggiran.
Kata untuk kami yang tak tergolong
beruntung.
Kaum yang legal dalam menampakkan faras
yang murung.
Kemiskinan, kelaparan, Pendidikan,
Kesehatan, pengangguran, semua yang tak berujung.
Kami bertanggung jawab dalam melawan
fananya dunia yang agung.
Keadilan.
Masyarakat yang mana?
Bahkan semuanya tanpa permisi hanyut
begitu saja.
Seakan lenyap disapu oleh ribuan
candaan.
Lihat kami.
Lihatlah kami yang bertebaran di ibu
kota yang megah ini.
Kami nyata ada disini.
Para kaum perindu kemakmuran.
Kami adalah insan yang terpinggirkan.
Oleh: Wahyu Ria Mukti
Editor. Arip Muhtiar, S. Hum
Tatafoto. Dadang Saputra
Sy. Apero Fublic
Via
Puisi
Post a Comment