TEBAT: Pemberdayaan Alam dan Cadangan Air Masyarakat
APERO
FUBLIC.- Tebat
dalam pengertian luas adalah bendungan. Tebat bahasa masyarakat Sumatera
Selatan untuk menamakan air tergenang cukup luas mirip danau. Tebat terbentuk
karena aktivitas manusia, seperti saat pembangunan jalan raya dan sengaja
dibangun untuk keperluan penampungan air.
Aktivitas
yang membuat dan membangun terhentinya aliran air dinamakan menebat
(membendung). Setelah air tertebat, lalu terbentuk kumpulan atau genangan air
dan masyarakat menamakannya dengan Tebat. Kalau diartikan secara umum tebat
adalah bendungan kecil. Tebat banyak terbentuk di seluruh wilayah Indonesia.
Pengamatan
Apero Fublic, Tebat terbentuk dari aliran anak sungai kecil, aliran benca dan
aliran penampungan air hujan yang terletak diantara dua sisi bukit, dinamakan
masyarakat dengan bluran. Air hujan turun mengalir dari kedua sisi
bukit dan berkumpul lalu mengalir seperti sungai. Perbedaan aliran air bluran dengan
sungai dan benca; aliran bluran hanya ada saat hujan turun
deras. Setelah hujan redah perlahan bluran kering kembali.
Masa
lalu masyarakat membuat tebat tidak begitu luas, cukup keperluan mereka mandi
dan mencuci. Itu pun untuk penduduk di daerah yang kering dan sulit air. Penduk
zaman dahulu pemukiman mereka semuanya hampir di tepian sungai sehingga mereka
tidak membuat tebat untuk keperluan air. Begitu juga transportasi, masyarakat
zaman dahulu juga melalui sungai-sungai.
Pada
masa perkembangan teknologi dimana muncul alat berat yang dapan membuka jalan
darat. Pemerintahan Kolonial Belanda membangun jalan-jalan raya. Lambat laun
seiring waktu transportasi sungai mulai ditinggalkan. Saat membangun
jalan-jalan raya tentu melewati kawasan berbukit, anak sungai kecil, bluran,
atau benca.
Masa
itu, belum ada teknologi gorong-gorong atau beton, atau belum terpikirkan oleh
masyarakat sama sekali. Sehingga saat membangun jalan anak sungai yang kecil,
bluran, dan aliran benca ditimbun dengan tanah, batu, atau pepohonan.
Secara
otomatis anak sungai kecil, bluran, benca tertebat atau terbendung. Kemudian
membentuk genangan air yang memanjang dikedua sisi bukit. Bentuk memanjang
memberi isyarat kalau yang terbendung adalah anak sungai. Itulah mengapa
tebat-tebat terletak di sisi jalan raya sebagaimana kita temukan sekarang.
Pemanfaatan
Tebat.
1.Tebat Sebagai Sumber Air
Tebat
sebagai sumber air dimanfaatkan untuk sumber air bersih, mandi dan mencuci.
Menjadi cadangan air dimusim kemarau, terutama kemarau panjang. Pada tebat yang
memiliki ukuran cukup luas dapat dimanfaat untuk Perusahaan Air Bersi (PAM)
mini. Untuk memenuhi ukuran desa setempat. Sebab kebutuhan air sangat penting
dan menyangkut keselamatan masyarakat banyak. Terutama saat ini, dimana
rusaknya lingkungan hidup secara global.
2.Tebat
dan Usaha Masyarakat
Air
tebat dapat memenuhi kebutuhan air untuk masyarakat yang ingin mengembangkan
usaha perkebunan sayur. Dengan cara menyedot melalui pipa dan dialirkan ke
perkebunan. Pembentukan Kelompok Tani untuk budidaya ikan. Tentu juga dalam
pengelolaan budidaya harus ada pertimbangan ekosistem agar tidak mencemari air.
Usaha pencucian sepeda motor dan mobil.
3.Tebat
Sebagai Tempat Wisata
Selain
itu, tebat dijadikan sebagai tempat bersantai bagi masyarakat setempat atau
sekitar. Kebutuhan wisata juga bagian dari kebutuhan pokok manusia pada masa
damai. Dapat juga menjadi usaha penyewaan perahu dan lokasi wisata kuliner.
Seperti membuat tempat jajanan atau rumah makan disekitar tebat.
4.
Tebat Sebagai Sumber Ikan
Tebat
yang berair dalam dapat menampung banyak ikan. Dengan demikian masyarakat dapat
menangkap ikan. Untuk memenuhi kebutuhan protein mereka. Agar masyarakat tidak
menggantungkan konsumsi ikan dari pasar. Selain itu, tebat juga dapat aman dari
aksi kriminal peracunan ikan dan setrum batre karena terletak di pemukiman dan
air yang dalam dan tidak mengalir.
Perlindungan
Tebat
Tebat
sebagai tempat penampungan air alam, tentu juga memerlukan perhatian manusia.
Hal yang utama adalah pembersihan dari semua jenis rumput air yang merusak,
seperti rumput apung, eceng gondok dan lainnya. Karena jenis rumput tersebut
mengikat lumpur dan menyebabkan badan tebat menyusut terutaman kedalaman dan
lebar. Maka diperlukan pembersihan rumput-rumput tersebut atau rumput
sejenisnya.
Saat
hujan, akan terjadi pengikisan tanah oleh air hujan dan hanyut terbawa air
hujan. Lama-kelamaan tanah hasil pengikisan akan bertumpuk dan membuat
kedalaman tebat berkurang dan menjadi surut. Untuk hal tersebut diperlukan
pengerukan atau penggalian. Kedalaman dan kebersihan air juga tergantung dari
kebersihan masyarakat sekitar. Terutama jangan membuang sampah di dalam tebat,
baik sampah plastik dan bukan sampah plastik. Jangan pula mengalirkan limba
rumah tangga ke dalam tebat.
Menggeser
penebat atau pembendung air dari sisi jalan sejauh limabelas meter. Kemudian
tanam pohon-pohon agar menguatkan tanah. Peninggian penebat atau pembendung
untuk menambah debit air tebat juga diperbolekan apabilah tidak menyebabkan
kerusakan pada aset masyarakat sekitar tebat. Selain itu, peninggian penebat
atau pembendung juga dimusyawarahkan dengan masyarakat pemilik tanah
dipinggiran tebat.
Untuk
mengatur debit air, dapat dibuat saluran air dengan pipa sesuai ukuran. Untuk
pihak pembangun jalan agar tidak membangun beton atau gorong-gorong yang besar
sehingga membuat air tebat menjadi kering. Selain itu, penggeseran penebat atau
pembendung berguna untuk mengatur aliran air pada usaha cuci sepeda motor agar
tidak mengotori air tebat.
Manfaat
peninggian pembendung atau penebat (DAM) sekaligus menggeser sejauh lima belas
meter dari badan jalan raya. Supaya air tidak meluber ke jalan dan menggenangi
jalan. Saat tergenang tentu mengganggu lalu lintas. Tanah jalan menjadi lembut
dan akan merusak badan jalan. Sehingga sangat perlu untuk ditanggani dan diatur
dengan baik.
Perhatian
Pemerintah
Dalam
permasalahan tebat, tentu pemerintah harus turun tangan. Terutama Pemerintahan
Daerah dan Pemerintahan Desa. Karena pengelolaan tebat sudah dirasakan perlu
mengingat terus bertumbuhnya penduduk. Selain itu, perlindungan hukum dan
penelitian tentang manfaat tebat layak diperlukan. Agar dapat mendidik
masyarakat untuk ketahanan sosial dan pelestarian lingkungan hidup.
Banyak
manfaat langsung dan tidak langsung yang didapat masyarakat dan alam secara
global. Untuk lingkungan hidup air tebat akan dapat menampung banyak cura hujan
dan air tawar. Sehingga memberikan penguapan dan penjagaan pola hujan secara
iklim. Mendinginkan suhu dan penyubur tanah.
Pemerintahan
Desa dapat bersinergi dengan masyarakat untuk merawat, menjaga, memanfaatkan
tebat untuk kesejahteraan mereka. Terutama bermusyawarah dan penggunaan
Anggaran Desa untuk keperluan Pembangunan dan Pemeliharaan Tebat. Pemerintahan
Daerah (Tingkat I dan II) dapat bersinergi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan
Instansi Terkait dalam membantu masyarakat dalam urusan Pemberdayaan Tebat.
Perhatikan Foto: Tampak air Tebat Sungai Ratai melimpa ke jalan raya. Air akan menyebabkan rusaknya jalan dan terganggunya lalu lintas. Bangunan samping adalah tempat usaha pencucian kendaraan. Diperlukan area pengaliran air agar tidak mencemari air tebat.
Maka
diperlukan penggeseran penebat atau pembendung air sejarak limabelas meter dan
membangun pembendung dengan beton. Kemudian area sisi jalan yang akan digeser
ditanami pepohonan. Di pasang pipa pengontrol ketinggian air sekaligus saluran
pembuang limbah cucian atau limbah lainnya. (Lokasi Foto: Desa Gajah Mati,
Kecamatan Sungai Keruh, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan).
Oleh.
Joni Apero
Editor.
Desti, S.Sos.
Tata Foto. Dadang Saputra.
Palembang, 15 Februari 2021.
Pengertian Benca:
Benca aliran air seperti anak sungai, lebarnya seukuran selokan. Benca terbentuk alami memiliki mata air, kedalaman antara lima sentimeter sampai satu meter. Bagian ujung benca biasanya berupa mata air yang mengalir lalu berkumpul menjadi aliran. Benca bermuara ke anak sungai-sungai. Benca boleh dikatakan satuan terkecil dari aliran air alam sebelum berkumpul menjadi sungai-sungai di kawasan tropis.
Sy.
Apero Fublic
Post a Comment