TIDAK LOGIS: Dominasi Pemikiran Masyarakat Indonesia
APERO
FUBLIC.- Kita
sangat menyadari bagaimana besarnya pemikiran yang tidak logis pada masyarakat
kita. Budaya hikayat dan cerita lisan yang diliputi keajaiban telah benar-benar
mendarah daging di dalam jiwa masyarakat kita. Pola pikir yang demikian sangat
merugikan kehidupan sosial masyarakat kita, sehingga kehidupan masyarakat kita
sulit naik atau meningkat.
1.Pemikiran Tidak Logis.
Semua
usaha dikembalikan pada tuah atau betuah, atau sejenis faham dimana
keberuntungan hidup seseorang bukan dari usaha-usaha nyata, proses dan
perjuangan, atau dari pembelajaran yang berkelanjutan dalam usahanya. Tapi
keberhasilan terjadi sebab adanya tuah atau keberuntungan.
Misalnya
dalam membangun sebuah perusahaan, mereka berpikir setelah berdiri akan
langsung memakai dasi dan menjadi kaya. Tanpa berpikir bagaimana proses
pengembangan usaha dan pokok-pokok yang harus dikembangkan secara
berkelanjutan. Dalam usaha dagang, tidak pernah rugi dan selalu untung. Maka
dia disebut bertuah dan ada semacam kekuatan gaib mendorong usahanya maju.
2.Sebab Jin atau Makhluk Halus.
Sebab
jin atau makhluk halus pada musibah yang menimpa manusia juga termasuk dalam
pemikiran yang tidak logis. Orang-orang yang mengembalikan hal-hal tersebut
pada sebab jin atau mahkluk halus adalah kelompok manusia yang tidak dapat
mencerna kehidupan nyata lebih baik. Mereka kekurangan ilmu pengetahuan dan
buta ilmu agama Islam. Ada juga sebagian kecil karena sebab obsesi dan
usaha-usaha yang mereka duga dan karang-karang saja.
Sebab
jin atau atau makhluk halus ini bergerak ke arah perdukunan, tahayul, ramalan,
jampi dan usaha-usaha kesembuhan dengan mengharap kekuatan yang diberikan
makhluk halus, gaib dan supranatural. Di negara kita, pemikiran tidak logis ini
sangat kuat sekali. Walau berpendidikan cukup, beragama Islam dan menjadi tokoh
masyarakat, masih.
Tetap
percaya dengan hal-hal tidak logis demikian. Misalnya calon kepala desa, calon
DPRD atau lainnya. Masih percaya dengan kekuatan dukun dan anti-anti (semacam
jimat) untuk mendapatkan kemenangan atau suara saat pemilihan.
3. Tahayul.
Percaya
dengan adanya makhluk seperti jin, malaikat, hari kiamat, adanya alam ghaib
adalah termasuk keimanan dalam Islam. Tidak percaya pada hal tersebut berarti
tidak beriman seorang muslim dalam Islam. Namun, apa perbedaan antara tahayul
dan mempercayai adanya alam gaib, adanya jin dan malaikat.
Beriman
pada alam ghaib, percaya adanya jin dan malaikat, dimana manusia meyakini
adanya hal tersebut dengan benar. Mempercayai ada dan tidak berpikir sesuai
kemampuan akal manusia. Karena manusia hanya diberi sedikit pengetahuan oleh
Allah. Yaitu, sebatas mengenal dan mengetahui adanya alam ghaib.
Sedangkan
tahayul adalah hal-hal tentang alam gahib dan makhluk halus yang disangkakan
dan diperkirakan oleh manusia. Misalnya manusia berkata kalau di sebuah pohon
besar ada hantu wanita yang berambut panjang dan bertaring panjang. Hal
demikianlah yang disebut dengan tahayul atau perkiraan dan karangan manusia.
Begitu
juga pada tempat keramat, percaya kubur keramat, penunggu-penunggu dan
benda-benda semisal jimat yang dianggap dapat mengusir setan dan sebaginya.
Atau yang sering dilakukan oleh masyarakat dengan menggunakan anti atau syarat agar
tidak atau penangkal. Contoh: meletakkan sesuatu di bawah tempat tidur wanita hamil
agar tidak sulit melahirkan nantinya. Banyak hal-hal lagi yang sering diperbuat
oleh masyarakat, terutama dari kalangan tua.
4.Akal-Akalan Dalam Tahayul.
Ada
individu atau kelompok yang berusaha mengakali sesama agar mempercayai adanya
hal-hal ajaib atau kekuatan supranatural. Akal-akal dapat kita jumpai pada
sulap atau debus. Pada debus dan sulap ada rahasia yang disembunyikan sehingga
seolah-olah terjadi keajaiban dan adanya kekuatan supranatural yang sebenarnya.
Ada trik yang dimainkan dalam menipu penonton. Namun apabila Anda menonton
hendaklah sebatas hiburan saja. Jangan mempercayai dengan adanya hal-hal gaib
atau kekuatan supranatural pesulap.
Kemudian
orang-orang yang meminta dianggap mampu berbuat sesuatu yang ajaib atau merasa
dapat berbuat dengan kekuatan supranatural. Biasanya pada bidang pengobatan,
seperti pengobatan orang yang gila karena kerasukan setan. Atau dia mengaku
dapat mengobati manusia dengan kekuatan-kekuatan supranaturalnya. Kadang orang
seperti ini menjadi dukun atau sekedar meminta dibilang memiliki kekuatan.
Hal
demikian dapat disimpulkan sebagai bisnis kebodohan masyarakat itu sendiri. Hal
demikian berkembang sebab ladang untuk berkembang subur di tengah masyarakat
Indonesia. Para pemikir sosial Indonesia seharusnya dapat membaca hal ini.
Kemudian menyusun suatu kurikulum pendidikan untuk meluruskan pola pikir
masyarakat yang tidak lurus ini.
Kesimpulan
Orang-orang
yang masuk dalam kriteria tersebut adalah kelompok manusia yang sangat lemah.
Lemah pada bidang mental, tidak memiliki pengetahuan, lemah imannya, tidak
memiliki keyakinan dan keteguhan pada Allah SWT. Kelompok tersebut pada zaman
sekarang masih mendominasi pemikiran masyarakat Indonesia walau mayoritas
beragama Islam. Pendidikan Indonesia tidak mampu menghapus pemikiran tidak
logis yang membuat jiwa masyarakat lemah dan rapu.
Masyarakat
dimana pemikiran mereka yang dibungkus dengan hal-hal tidak logis sangat
merusak mental sosial masyarakat. Tidak heran apabila sinetron-sinetron tahayul
begitu laku dan dipercaya oleh masyarakat. Warisan cerita lisan dan hikayat
yang bersifat mitologis dan serba praktis dalam keajaiban terus menjadi urat
nadi pola pikir masyarakat. Sehingga berpikir secara logis dan terstruktur
tidak dimengerti masyarakat.
Untuk
masyarakat Islam, untuk melawan pemikiran tidak logis ini dapat dengan
mengetengahkan pendidikan Islam. Dari sumber Al-Quran dan Hadis-hadis
Rasulullah SAW. Sehingga masyarakat Islam perlahan akan terbebas dari pemikiran
tidak logis dan tahayul. Ada banyak ayat Al-Quran dan hadis yang mengajarkan
agar tidak percaya dengan hal-hal tidak logis.
Selain
itu, pengajaran cara berpikir logis juga dapat melalui penjelasan-penjelasan
ilmiah. Misalnya menjelaskan kalau tidak ada hubungan apa pun antara benda mati
dan benda hidup. Berikan banyak pertanyaan dan logika-logika untuk mengajarkan
bagaimana berpikir logis. Apa yang menjadi sebab dan akibat dari sesuatu dengan
alam kenyataan tanpa adanya pengaruh alam ghaib. Dengan mengajarkan rahasia
sulap juga dapat membuka akal dan pemikiran logis masyarakat.
Apabila
tidak ada penjelasan ilmiah, bantahan-bantahan sesuai akal pikiran masyarakat.
Penjelasan Al-Quran dan hadis tidak dapat menyentuh akar permasalahan serta
tidak dapat menjawab pemikiran masyarakat yang tidak logis. Memaksa mereka
hanya mempercayai tidak cukup dan tidak dapat mencerahkan. Kita heran, ketika
orang-orang membiarkan dan menjaga tahayul di negeri ini. Memelihara kebodohan
di tengah masyarakat.
Oleh.
Joni Apero
Tatafoto.
Dadang Saputra.
Palembang, 26 Februari 2021.
Sy.
Apero Fublic
Post a Comment