KOMODITAS EKSPOR IKAN TUNA DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA CILACAP
APERO FUBLIC.- Pelabuhan
Perikanan Samudera (PPS) Cilacap merupakan salah satu pelabuhan perikanan
samudera yang ada di Indonesia dan menjadi satu-satunya pelabuhan perikanan
tipe A yang ada di pantai selatan Jawa
Tengah. PPS Cilacap merupakan pelabuhan perikanan yang memiliki potensi sumber
daya ikan yang melimpah karena di pelabuhan ini terdapat aktivitas penangkapan
ikan dengan intensitas tinggi yang ditandai dengan banyaknya jumlah armada kapal
yang melakukan bongkar muat.
Perairan di sekitar kawasan PPS Cilacap sangat potensial dan strategis bagi kegiatan perikanan tangkap karena letaknya yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia (WPNRI 573). Hal ini didukung dengan hasil tangkapan yang didaratkan dan terdata di PPS Cilacap tergolong komoditas yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Menurut sumber data PPS Cilacap, pada tahun 2019 produksi ikan tuna, ikan tongkol, dan ikan cakalang yang didaratkan tercatat sebesar 104 ton lebih perhari. Ikan tuna, ikan tongkol, dan ikan cakalang merupakan beberapa komoditas ekspor dan memiliki peranan besar dalam pemasukan nilai pendapatan negara.
Menurut (FAO, 2014) Indonesia sebagai salah satu negara yangmempunyai stok ikan tuna tebesar, seharusnya dapat mengusai pasar secara global. Dalam bisnis ikan tuna, Indonesia sangat diperhitungkan karena berhasil memasok lebih dari 15% produksi tuna dunia yang sebesar 6,8 juta metrik ton. Rata-rata produksi tuna Indonesia mencapai lebih dari 1,1 juta ton/tahun. Indonesia saat ini berada di peringkat ke lima di dunia setelah Thailand, Cina, Spanyol dan Ekuador dengan nilai ekspor kurang lebih sebesar US$ 765 juta.
Rata-rata ekspor
ikan tuna Kabupaten Cilacap bisa mencapai 3.178,94 ton per tahun sepanjang
periode 2010-2014, dengan jumlah ikan tuna kaleng terbanyak sekitar 2.365,37
ton per tahun (74,41%), kemudian tuna segar sebesar 624,82 ton per tahun (19,66%),
dan tuna pouch sebanyak 188,75 ton pertahun (5,94%). Data dari Badan Pusat
Statistik tahun 2017, secara umum nilai ekspor tuna dari kabupaten Cilacap
mengalami peningkatan yang cukup signifikan, dari Rp. 36.800.469.389 pada tahun
2014 menjadi Rp. 88.851.542.371 pada tahun 2016.
Komoditas ekspor ikan tuna di Indonesia memiliki potensi besar untuk pertumbuhan ekonomi negara. Dengan sumber daya alam melimpah, Indonesia dapat memanfaatkan lautan yang kaya ikan tuna sebagai sumber utama ekspor. Namun, tantangan terbesar adalah menjaga keberlanjutan sumber daya laut agar tidak terkuras. Diperlukan kebijakan dalam pengelolaan serta investasi dalam teknologi dan infrastruktur untuk meningkatkan nilai tambah produk. Dengan langkah-langkah yang tepat, komoditas ekspor ikan tuna dapat menjadi salah satu pilar utama dalam memperkuat ekonomi Indonesia. (SBM)
Oleh: Septina
Bintang Mutiara
Mahasiswi
Universitas Jendral Soedirman, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan.
Sy. Apero Fublic
Post a Comment