LELECAP; Melestarikan Warisan Kuliner Ranau dan Keanekaragaman Budaya Indonesia
Terletak di Ranau, Sumatera Selatan,
Danau Ranau tidak hanya menawarkan pemandangan alam yang memukau, tetapi juga
menjadi sumber inspirasi bagi hidangan lokal yang lezat dan kaya akan cerita.
Lelecap, hidangan utama yang dihasilkan dari ikan lele atau mujair, menjadi
bukti nyata bagaimana manusia telah menjalin hubungan harmonis dengan
lingkungan sekitar.
Proses pembuatan Lelecap bukanlah hal
yang sederhana. Mulai dari pemilihan ikan lele atau ikan mujair yang segar
hingga penyajiannya dengan bumbu-bumbu khas, setiap langkah dalam proses ini
mencerminkan keahlian dan pengetahuan turun-temurun yang telah diwariskan dari
generasi ke generasi. Ini adalah bukti konkret tentang bagaimana kearifan lokal
dan kebiasaan tradisional dapat tetap relevan dalam era modern.
Namun, di balik kelezatan Lelecap,
terdapat cerita yang lebih dalam. Hidangan ini menjadi simbol dari hubungan
yang erat antara manusia dan alam. Nelayan lokal yang menggantungkan hidup
mereka pada Danau Ranau tidak hanya menangkap ikan untuk kebutuhan hidup,
tetapi juga menjaga kelestarian danau sebagai sumber kehidupan yang tak
ternilai harganya.
Melestarikan makanan khas Danau Ranau
Lelecap tidak hanya tentang menjaga tradisi kuliner, tetapi juga tentang
menghormati dan melindungi lingkungan serta keberagaman budaya kita. Dalam era
globalisasi ini, di mana makanan cepat saji dan tren kuliner luar negeri
semakin merajalela, penting bagi kita untuk tidak melupakan akar-akar budaya
kita sendiri.
Oleh karena itu, mari bersama-sama mendukung upaya untuk mempromosikan dan melestarikan makanan khas Danau Ranau Lelecap. Melalui apresiasi terhadap kuliner lokal, kita tidak hanya menghargai kekayaan rasa dan sejarah, tetapi juga turut menjaga identitas budaya kita sebagai bangsa Indonesia yang unik dan beragam.
Buat semuanya bagi yang mau mencoba, untuk menu buka puasa, buat menu rumah makan, atau gonta ganti menu makan keluarga, berikut resepnya:
Bumbu membuat Lelecap:
Dua ekor ikan mujair, tujuh siung bawang merah, tiga siung bawang putih. Cabai merah (sesuaikan selera kepedasan), dua butir tomat, air secukupnya, minyak sayur untuk menumis, daun bawang, petai, garam secukupnya, dan gula pasir secukupnya.
Cara Membuat:
1. Cuci bersih ikan mujair, baluri
jeruk nipis/garam. Sisihkan
2. Iris-iris
bawang merah, putih, dan tomat. Giling cabai hingga halus.
3. Panaskan
minyak untuk menumis. Tumis bawang merah dan bawang putih hingga harum.
4. Masukkan
cabai giling, tumis hingga masak. Lalu masukkan tomat hingga layu.
5. Masukkan
ikan, lalu air. Tambahkan garam dan gula, cek rasa.
6. Masak hingga mendidih dan ikan
masak. Masukkan daun bawang/kucai dan petai. Masak sebentar. Angkat dan siap
dihidangkan.
Selamat mencoba, dan menikmati.
Oleh. Lia Ayu Melinda
Mahasiswi Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang. Fakultas Adab dan Humaniora. Jurusan Ilmu Perpustakaan.
Sy. Apero Fublic
Post a Comment