Kisah Inspiratif Seorang Petani yang Sukses Menyekolahkan Keempat Anaknya Hingga Sarjana
Cerita ini tidak hanya mencerminkan kerja keras dan
dedikasi seorang petani, tetapi dia menyadari betapa pentingnya pendidikan dan
bagaimana itu bisa menjadi kunci mengembangkan SDM dengan pola pikir maju. SDM (Sumber
Daya Manusia) yang maju akan berkontribusi dalam kemajuan peradaban sebuah
bangsa, serta berdampak baik bagi kehidupan anak yang berpendidikan.
Pemikiran petani yang feodal, biasanya tidak
mementingkan Pendidikan. Keterbatasan ekonomi sering membuat mereka tidak
mendukung Pendidikan anak. Bukan berarti tidak ingin, tapi mereka merasa tidak
mampu. Bagaimana, biayanya berapa dan dari mana uangnya. Berbeda dengan orang
tua penulis yang seorang petani juga. Mereka menyerahkan segala urusan pada
Allah.
Menyadari kalua menyekolahkan anak-anaknya bukanlah
hal mudah. Dalam situasi di mana pendapatan dari bertani bisa sangat tidak
menentu, kemampuan untuk tetap mengutamakan pendidikan anak-anak memerlukan
usaha yang sangat luar biasa. Orang tua penulis sangatlah pandai mengelola
keuangan keluarga, bekerja lebih keras, dan mungkin harus berkorban untuk
memastikan anak-anaknya mendapatkan pendidikan terbaik yang mereka bisa.
Kisah ini juga mengingatkan kita akan nilai kerja
keras dan ketekunan. Mendidik empat anak hingga lulus sarjana membutuhkan waktu
bertahun-tahun tanpa menyerah, mungkin mereka lelah dan capek tapi tidak
diungkapkan didepan anak-anaknya. Ini adalah contoh nyata bahwa dengan
ketekunan, seseorang bisa mencapai tujuan yang tampaknya mustahil.
Cerita ini juga menunjukkan dampak positif
pendidikan terhadap sebuah keluarga. Dengan menyekolahkan anak-anaknya hingga
menjadi sarjana, mereka mampu memberikan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan
yang lebih baik, stabilitas ekonomi, dan kemungkinan kehidupan yang lebih baik
daripada yang mereka miliki.
Kisah ini dapat menjadi inspirasi bagi banyak orang,
khususnya mereka yang berasal dari latar belakang yang mungkin kurang
beruntung. Ini mengajarkan bahwa tidak ada yang tidak mungkin jika kita
memiliki tekad dan bekerja keras. Pendidikan adalah jalan keluar dari
kemiskinan dan alat untuk mencapai mimpi-mimpi yang lebih besar.
Pada akhirnya, cerita ini adalah bukti nyata bahwa
ketekunan, dedikasi, dan cinta orang tua bisa mengatasi rintangan sebesar apa
pun. Keberhasilan anak-anak yang menjadi sarjana tidak hanya menjadi kebanggaan
bagi keluarga, tetapi juga simbol harapan dan inspirasi bagi masyarakat luas.
Kerja keras orang tua telah menjadi cambuk bagiku. Berusaha lebih baik dan tidak
membuat mereka kecewa.
Buat kita semua yang anak petani, jangan bersedih
atau merasa rendah diri. Semua manusia memiliki hak yang sama untuk hidup lebih
baik. Tiadalah berbeda antara kota dan desa. Dimana tempat tinggal untuk manusia.
Tiadalah beda antara kebun, sawa, pasar, kantor, kuli, pejabat karena semuanya
tempat untuk mencari makan dan kehidupan. Kita semua sama, yang membedakan
hanyalah ahklak kita dan yang meninggikan derajad adalah ilmu.
Saya mengucapkan terima kasih buat orang tuaku atas
semua pengorbanan kalian. Takkan pernah terbalas semua denga apa pun. Namun
kalian tidak akan pernah meminta balasan, dan tidak akan menerima walau kami
memberi balasan. Sebab keikhlasan dan cinta memenuhi jiwa kalian. Maafkan bila
anakmu ini pernah khilaf. Semoga, dalam perjalanan hidup ini saya sempat
membuat kebanggaan di hati kalian.
Oleh. Nabila
Editor. Arip Muhtiar, S. Hum
Mahasiswi Universitas Islam Negeri Raden Fatah
Palembang. Fakultas Adab dan Humaniora. Jurusan Ilmu Perpustakaan.
Sy. Apero Fublic
Post a Comment