Mengapa Kaum Hawa Menggandrungi Tas Tangan Atau Bahu
Mode tas Bahu |
APERO FUBLIC.- Tas bahu dan tas jinjing merupakan tas yang sangat popular di zaman modern ini. Semua kaum hawa tidak merasa nyaman kalau tidak ada tas yang ditenteng. Tas bukan hanya mewadahi barang bawaan saja, tapi menjadi social therapy bagi wanita yang sedang berjalan.
Terapi sosial (social therapy) adalah intervensi yang didasarkan pada komunitas, dimana peran individu pada komunitas tersebut (masyarakat). Terapi didapat secara spontas; muncul seketika untuk membantu individu yang mengalami masalah psikologis atau kecemasan untuk mengatur emosinya dalam menghadapi dan membangun hubungan dengan orang lain di dalam komunitasnya.
Tas menjadi seperti pegangan saat emosional tidak stabil. Misalnya merasa malu, marah, sedih dan Bahagia. Wanita yang membawa tas saat emosionalnya terganggu akan menggenggam erat tas yang ada di tangannya. Kalau mendapat hal-hal yang membuat dia kecewa dia akan memeluk tas ditangannya dengan kuat.
Demikianlah mengapa tas bahu atau tas jinjing kaum hawa selalu keren dan selalu ingin dimiliki oleh mereka. Memang di sisi lain, untuk menjaga kepercayaan diri. Tas menjadi pelengkap yang tidak dapat dijelaskan dengan logika. Sama misteriusnya dengan sikap kaum hawa.
Tapi yang paling pasti, di dalam tas bahu atau jinjing diperlukan untuk wadah smartphone yang kadang berjumlah dua buah, alat hias misalnya skincare, bedak, parfume, lifstik, tissue, dan cermin. Hal demikian untuk menunjang penampilannya yang cantik.
Tas mode Jinjing |
Harga tas bahu dan tas jinjing sangat bermacam-macam. Dari yang seharga ratusan ribu sampai yang miliaran rupiah. Maka tas jinjing atau tas bahu juga menentukan status social mereka dan standar hidup. Tidak heran ibu-ibu pejabatm fublic figure, dan wanita kaya lainnya tas jinjing menjadi incaran pertama setelah busana.
Tas memasuki industry karena memang diminati sekali setelah busana. Mode-mode terbaru dari tas-tas dengan varian harga juga bentuk di buru di mana-mana. Namun kadang, kaum hawa juga tidak memikirkan harga, tapi mode. Harga tidak menjadi standar tapi mode, yang sesuai dengan keseharian mereka. Tidak perlu heran ketika wanita kaya tas bahunya sederhana saja.
Demikianlah alasan psikologisnya yang tidak disadari oleh kaum laki-laki. Bahkah kaum wanita pun kadang tidak menyadari kalau barang-barang yang mereka bawa menjadi sandaran kedua saat ada teman, dan menjadi sandaran utama saat dia berpergian sendiri.
Oleh. Dian Andini
Editor. Tim Redaksi
Sy. Apero Fublic
Post a Comment