Mengenal Piagam Leiden : Piagam Peninggalan Kedatuan Sriwijaya
Piagam Leiden |
APERO FUBLIC. SEJARAH.- Piagam Leiden merupakan salah satu bukti peninggalan kedatuan Sriwijaya. Prasasti Leiden adalah salah satu peninggalan sejarah yang menjadi bukti keberadaan Sriwijaya di masa lalu. Piagam ini juga merupakan manuskrip yang ditulis pada lempengan tembaga berangka tahun 1005 dengan bahasa Sanskerta dan bahasa Tamil. Piagam ini dinamakan karena tempat penyimpanannya di Leiden-Belanda dengan kode pada KITLV.
Terjemahan Piagam Leiden kedalam Bahasa Inggris
He, this Rajakesariwarman Rajaraja, who had seen the other shore of the ocean of the collection of all sciences, whose footstool was made yellow by the cluster of rays (emanating) from many a gem set on the bordes of the beautiful gold diadems worn the entire circle of kings, gave in the twenty first year of his universal sovereighty, to the Buddha residing in the surpassing by beautiful Culamanivarmavihara, of (such) high loftiness (as had) belittled Kanakagiri (i.e. Meru), which had been built in the name of his father, by the glorius Maravijayatunggayarman, who by the greatness of his wisdom, had conquered the teacher of the gods, who was the sun to the lotusforest (viz) the learned man, who was the kalp-tree to supplicants, who was born in the Cailendra family, who was the lord of the Crivijaya country, who was conducting the rule of Kataha, who had the Makara-crest (and) who was the son fo Culamanivarman that had the Mastered all state-craft, at Nagapitana, delightful (on account of) many a temple, rest-house, watershed, and pleasure garden and brilliat with arrays of various kinds mansions (situate/ed0 in the division called Pattanakura (included) in big group of districts named Ksatriyacikkamani-valanadu, which was the forehead-mark of the whole earth, the village named Anaimangalam (which had its) four boundaries defined by circumambulation of the female elephant and (which was situated) in the division called Pattanakura (included) in big group of districts named Ksatriyacikkamani-valandu, which was the forehead-mark of the whole earth, the village named Anaimangalam (which had its) four boundaries defined by circumambulation of the female elephant and (which was situated) in the division called Pattanakura (included) in the same group of districts (as has been named before). When that powerful (Rajaraja) had obtained divity, his wise son, King Madhurantaka, who ascended on his throne, cause an enduring edict (to be made) for this village, and ordered thus; as long as Cesa, the lord of all serpents, holds the entire eart, so long may this vihara las in I this. World with its endowment. This lord Kataha of great valour, the abode of virtues. Thus prays to all future kings; Protect (ye) for ever this my charity.
Terjemahan dalam Bahasa Indonesia.
Dia, Raka Kesariwarman, Raja-raja ini yang pernah melihat Pantai lain pada suatu lautan dari kepulauan semua ilmu pengetahuan, dimana orangnya bertumpu pada rumpun yang bersinar dari banyak permata. Duduk dibatasi/tepi dari mahkota emas yang indah yang dipakai oleh seluruh lingkungan Kerajaan-kerajaan telah diberikan dalam 21 tahun pada Maha Raja alam umumnya untuk budha bersemayam dalam melebihi oleh Culamanivarmabinara yang indah dan luhur telah menghasilkan Kana Kagiri yaitu Meru.
Yang mana telah membangun (membuat) nama ayahnya oleh Maravijaya Tunggavarman jaya yang penuh kebijaksanaan, yang disinari matahari pada hutan Teratai dipelajari orang, yang memohon pada pohon kalpa yang telah lahir dalam keluarga Syailendra, yang telah menjadi bangsawan negeri Sriwijaya, yang telah memimpin peraturan kataha, yang telah mencapai puncak makara dan anak mengalahkan (tuan0, kepandaian suatu negara di Vegapitana, banyak candi yang menyenangkan, rumah istirahat dan kebun yang menyenangkan dan perhiasan yang berkilau pada berbagai macam Gedung besar dibagian/batas yang dinamakan Patanakura dalam kelompok besar diwilayah yang dinamakan Ksatriacikkamani Valanadeva, menunjukan tanda keunggulan pada belahan bumi, dusun yang bernama Anaimangalam yang mempunyai 4 buah tanda batas dengan Circumabulation? Pada gajah betina dan batas yang disebut Pattamakura dalam kelompok yang sama pada wilayah ke Dewan anak laki-lakinya yang Budiman Raja Madhurantaka.
Bacaan; prof. KA.A. Nilakanta Sastri.
Dalam piagam Leiden ini, tertulis kalau Syailendra merupakan keluarga dinasti Sriwijaya dari trah Dapunta Hyang Jayanaga. Sebagaimana kita ketahui dalam Prasasti Sojomerto yang ditemukan di Jawa Tengah menjelaskan tentang keluarga dan dinasti Dapunta Syailendra yang berkuasa di Jawa. Kekuasaan Kedatuan Sriwijaya memang membentang sangat luas yang menguasai Asia Tenggara. Sriwijaya merupakan kekasisaran terbesar di Asia Tenggara pada zamannya yang berdiri lebih dari delapan ratus tahun lamanya.
Piagam Leiden menginformasikan hubungan yang kuat antara kedatuan Sriwijaya dengan kerajaan Cola. Berita piagam ini menerangkan Raja dari Kerajaan Cola masa itu Rajendra Chola, mengakui telah memerintahkan pembangunan sebuah kuil untuk menghormati dewa yang dipuja oleh Raja Sriwijaya. Dari itu, menjelaskan adanya interaksi politik dan hubungan yang saling menguntungkan antara kedua kerajaan itu di masa lampau.
Post a Comment