Mengenal Kota Semarang
Masjid Agung Jawa Tengah (dok. wikipedia) |
APERO FUBLIC.- Kota Semarang adalah ibu kota provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Sebagai salah satu kota metropolitan terbesar di Indonesia, Semarang memegang peranan penting sebagai pusat pemerintahan, ekonomi dan budaya di Jawa Tengah. Pada abad ke-15, Sunan Pandanaran mempopulerkan Semarang sebagai pusat dakwah Islam. Semarang kemudian berkembang menjadi kota pelabuhan besar pada masa penjajahan Belanda, yang menjadi pusat komersial dan jalur setrategis. Semarang adalah rumah bagi beragam etnis, diantaranya suku Jawa, Tionghoa, Arab, dan komunitas etnis lainnya. Keberagaman ini menciptakan keselarasan budaya yang diungkapkan melalui tradisi, arsitektur, dan kuliner.
Kuliner khas Semarang mencerminkan kekayaan budaya kota ini, perpaduan tradisi Jawa serta pengaruh Tiongkok dan Belanda. Di bawah ini beberapa makanan khas Semarang yang terkenal:
1. Lumpia Semarang, lumpia adalah makanan berbentuk gulungan kulit tipis yang diisi dengan rebung (bambu muda), telur, udang, atau ayam. Lumpia dapat disajikan goreng atau basah.
2. Tahu Gimbal, hidangan yang terdiri dari tahu goreng, lontong, tauge, telur, dan gimbal (udang goreng tepung), disiram dengan saus kacang yang kental.
3. Bandeng Presto, bandeng (ikan susu) yang dimasak dengan teknik presto hingga durinya lunak, dibumbui dengan bawang putih, kunyit, dan garam.
4. Wingko Babat, kue tradisional berbahan dasar kelapa parut, tepung ketan, dan gula, berbentuk bulat pipih.
5. Babat Gongso, hidangan yang terbuat dari babat (bagian lambung sapi) yang dimasak dengan bumbu manis pedas.
Badar Udara Internasional Jendral Ahmad Yani di Semarang (Dok. wikipedia) |
Seni dan budaya kota Semarang mendapat pengaruh dari beberapa unsur budaya seiring perjalanan sejarah, mulai dari ciri budaya lokal setempat, pengaruh asing seperti dari India, Cina, Arab, dan Belanda. Kota ini memiliki warisan budaya yang kaya dan unik, terlihat dari beragam seni pertunjukan, tradisi, dan perayaan khusus. Berikut penjelasan mengenai kesenian dan tradisi kota semarang :
1. Wayang Kulit, sebagai bagian dari budaya Jawa, wayang kulit sering dipentaskan di Semarang untuk menyampaikan kisah-kisah epik seperti Ramayana dan Mahabharata. Pertunjukan ini biasanya diiringi dengan gamelan dan berlangsung pada suatu acara atau perayaan adat.
2. Ketoprak, seni teater tradisional Jawa yang memadukan dialog, tari, dan musik gamelan.
3. Tari Gambang Semarang, tarian khas Semarang mencerminkan perpaduan budaya Jawa dan Tionghoa, sering kali diiringi musik tradisional gambang.
4. Dugderan, Tradisi khas Semarang untuk menyambut datangnya bulan Ramadan. Dugderan melibatkan parade, pasar rakyat, dan penyalaan meriam dug-dug sebagai simbol dimulainya puasa.
5. Batik Semarang, memiliki motif khas seperti gambar bangunan lawas (Lawang Sewu), flora, dan fauna lokal. Batik ini menjadi bagian penting dari identitas budaya Semarang.
Sebagai kota metropolitan, Semarang terus berkembang dengan infrastruktur modern.
1. Pelabuhan Tanjung Emas adalah salah satu pelabuhan utama di Indonesia yang mendukung aktivitas perdagangan internasional.
2. Bandara Internasional Ahmad Yani, yang baru direnovasi, menjadi gerbang udara yang memudahkan akses wisatawan dan pebisnis.
3. Pusat kota yang modern, seperti Simpang Lima, menjadi kawasan komersial dan hiburan yang ramai, sekaligus tempat masyarakat berkumpul.
Lumpia Makanan Tradisional di Kota Semarang (Dok. wikipedia) |
Meskipun demikian, Semarang juga menghadapi tantangan, seperti banjir rob di kawasan pesisir. Pemerintah kota aktif mengatasi masalah ini dengan pembangunan tanggul laut, kanal, dan revitalisasi saluran air.
Dengan kombinasi antara warisan sejarah, kekayaan budaya, dan perkembangan modern, Semarang adalah kota yang menawarkan pengalaman lengkap bagi siapa saja yang mengunjunginya. Baik untuk menikmati wisata sejarah di Kota Lama, mencicipi kuliner khas, maupun menyaksikan tradisi lokal, Semarang selalu menyuguhkan pesona yang tak terlupakan.
Post a Comment